Wagub DKI: PTM 100 Persen Belum Diputuskan Kapan Digelar

Terkait PTM 100 persen akan kembali digelar pada 1 April 2022 nanti, Riza menyebut hal itu baru sebatas usulan.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 30 Maret 2022 | 06:46 WIB
Wagub DKI: PTM 100 Persen Belum Diputuskan Kapan Digelar
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau PTM di SMKN 2 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, saat ini masih menunggu keputusan kapan PTM 100 persen bisa kembali dilaksanakan.

Terkait PTM 100 persen akan kembali digelar pada 1 April 2022 nanti, Riza menyebut hal itu baru sebatas usulan dan belum diputuskan sampai saat ini.

"PTM 100 persen ini belum diputuskan kapan. Ada yang mengusulkan memang 1 April. Nanti kita akan segera putuskan dalam beberapa hari ini," kata Wagub DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/3/2022) malam.

Riza menyatakan, secara infrastruktur pihaknya telah siap menggelar PTM 100 persen. Terlebih PPKM Jakarta juga berada di level dua.

Baca Juga:Tiket Formula E Jakarta Belum Dijual, Wagub DKI: Kita Ini Baru, Kalau Kanada Berpengalaman

"Kalau melihat levelnya Jakarta kan sudah memungkinkan, infrastruktur dan lain-lainnya enggak ada masalah (dilakukan PTM 100 persen)," ungkap Wagub DKI.

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta minta jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk dikecualikan dari PTM 100 persen saat kebijakan tersebut resmi diterapkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2022.

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria menyebutkan bahwa rekomendasi tersebut disampaikan oleh pihaknya dalam Rapat Kerja Komisi E bersama Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Senin (28/3/2022), yang juga merekomendasikan untuk jenjang SD, SMP, dan SMA diberikan keleluasaan untuk menggelar pembelajaran tatap muka 100 persen.

"Resminya PTM 100 persen adalah 1 April 2022, kemudian rekomendasi dari Komisi E, PAUD jangan dahulu 100 persen, jenjang lain boleh asal izin orang tua," tutur Iman saat dihubungi pewarta di Jakarta, Selasa.

Rekomendasi ini, kata Iman, karena peserta didik PAUD yang masih terlalu kecil sehingga dianggap lebih sulit untuk dikontrol.

Baca Juga:Produsen Minuman Ringan Harap Pendidikan Tatap Muka Dongkrak Penjualan

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa PAUD tidak harus ditutup.

"Jadi, ganti-gantian, bukan ditutup 100 persen, melainkan bergilir, ya," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak