"Berbeda pandangan politik sebenarnya hal biasa di negara menapun. Tapi labeling kadrun atau kampret atau apapun itu terhadap lawan politik saya pikir salah. Akhirnya dari 2014 sampai sekarang kita terpolarisasi. Dan sampai sekarang tidak ada satu tokohpun yang bisa menyelesaikan," ungkap akun @SutanHasi**.
Tak hanya itu, ada juga warganet yang menilai, hingga hari ini polarisasi politik telah sampai pada tahap yang memprihatinkan.
"Mengkritisi kebijakan pemerintah dianggap kadrun, mengapresiasi kinerja pemerintah dianggap cebong. Polarisasi sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan," kata akun @hans_wira**.
Sementara itu, warganet lainnya mencurigai adanya desain di balik layar yang melanggengkan polarisasi politik.
Baca Juga:Siapa Tsamara Amany? Politisi yang Mundur dari PSI hingga Dicap Kadrun
"Dibuat jadi terpolarisasi jadi dua ekstrim. Mungkin ini yang diinginkan pihak-pihak tertentu di belakang layar?," tandas akun @_saty**.