Warganya yang Juga Petugas PPSU di Jakpus Bohong Jadi Korban Begal, Ketua RW Geram: Sakit Jiwa Tuh Orang

Sengaja membuat laporan palsu terjadi jadi korban begal lantaran takut kalau istrinya marah jika tahu uang THR tersebut habis untuk bermain judi.

Rizki Nurmansyah | Yosea Arga Pramudita
Jum'at, 29 April 2022 | 15:03 WIB
Warganya yang Juga Petugas PPSU di Jakpus Bohong Jadi Korban Begal, Ketua RW Geram: Sakit Jiwa Tuh Orang
Suasana kediaman Ray Prama Abdullah (27), petugas PPSU yang membuat laporan palsu menjadi korban begal, tampak tertutup rapat di kawasan Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/4/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

SuaraJakarta.id - Ray Prama Abdullah (27) membikin geger masyarakat dengan mengarang cerita bahwa dirinya adalah korban pembegalan. Kepada publik, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Mangga Dua Selatan itu mengaku dibegal di depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Rabu (27/4/2022) pagi.

Dalam cerita tersebut, Ray membikin narasi kalau uang THR yang dia ambil di ATM senilai Rp 4,4 juta raib digondol. Fakta sebenarnya, Ray kalah main judi dan takut kena omel sang istri.

Suara.com pada hari ini, Jumat (29/4/2022) kembali menyambangi kediaman Ray di kawasan Mangga Dua Selatan, Jakpus. Hanya saja yang bersangkutan tidak ada di rumah usai laporan palsu kepada pihak kepolisian itu terbongkar.

Warga sekitar pun turut menjadi korban kebohongan Ray. Warga yang semula merasa empati, kini justru kecewa dan geram.

Baca Juga:Berbohong Jadi Korban Begal Gegara Kalah Main Judi, Petugas PPSU di Jakpus Terancam Dipecat

Ketua RW 07, Ibnu Fajar mengatakan, dia menerima kabar yang menyatakan kalau Ray bukan korban begal tepat selepas Salat Tarawih. Mendengar kabar itu ia langsung datang ke rumah RT dan mengonfirmasi hal tersebut.

Sebab, rumah Ray sempat dikunjungi jajaran Polsek Sawah Besar dan Lurah Mangga Dua Selatan usai pemberitaan begal tersebut muncul ke permukaan. Kunjungan tersebut dalam rangka memberikan bantuan kepada Ray.

"Sampai Lurah, Kapospol, Kapolsek semua datang ke sini, kasih bantuan segala macam, terus kok jadi kita dibohongin gitu loh. Luar biasa, jadi maksud saya bagi warga-warga ini hati-hati lah jangan sampai kepentingan dia kita semua dirugikan," ucap Ibnu.

Saat pertama kali mendengar kabar Ray dibegal dan kehilangan uang THR senilai Rp 4,4 juta, pengurus RW merasa empati.

Namun, rasa tersebut berubah jadi kecewa usai kepolisian menyatakan kalau Ray membikin laporan palsu dan kalah bermain judi.

Baca Juga:Terpopuler: Petugas PPSU Berbohong Jadi Korban Begal, Calon Potensial Pengganti Anies

"Itu berita bohong, itu tidak bisa itu. Kayak pengurus, kan kami empati. Ayo monggo-monggo, tapi tiba-tiba semua jadi kelabakan," beber Ibnu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini