SuaraJakarta.id - Puluhan ribu massa buruh dari Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/5/2022).
Tuntutan utama dalam aksi ini yakni menolak Omnibus Law Cipta Kerja. Jika tuntutan tak didengar, buruh mengancam akan melakukan aksi mogok massal.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal di sela-sela aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI.
"Kami bisa pastikan Partai Buruh, Gerakan Buruh Indonesia akan mengorganisir mogok nasional. Lima juta buruh akan berhenti berproduksi di seluruh Indonesia. Akan berkumpul di titik-titik seluruh penjuru di kota-kota di Indonesia akan melakukan aksi besar-besaran stop produksi bilamana Omnibus Law tetap disahkan," kata Said.
Baca Juga:Pantau ke Lapangan, Kapolda Metro Borong Ketoprak dan Bakso Traktir Massa Demo Buruh di DPR
Said menilai seharusnya DPR RI dan Pemerintah mendengarkan aspirasi buruh yang menolak Omnibus Law.
Menurutnya, revisi Undang Undang Peraturan Pembentukan Perundang-undangan (UU PPP) hanya akal-akalan hukum untuk meloloskan Omnibus Law UU Ciptaker.
"Bilamana tak didengarkan DPR dan pemerintah, terutama DPR karena wakil rakyat bukan wakil oligarki, kalau tidak didengar, kami akan mengorganisir aksi yang lebih besar serentak di seluruh Indonesia. 480 kab/kota, lebih dari 3000 kecamatan kelak akan 4000 kecamatan. Kami akan lumpuhkan apabila Omnibus Law tetap dipaksakan berjalan," tuturnya.
Diketahui massa buruh menggelar aksi hari ini untuk memperingati acara puncak perayaan Hari Buruh Internasional May Day Fiesta.
Tak hanya di depan gedung DPR RI melakukan, massa buruh akan melanjutkan agendanya dengan berkumpul di Stadion Utama Gelora Bung Karno atau GBK.
Baca Juga:Usai Aksi di Depan DPR, Massa Buruh Bergerak ke GBK Hadiri Puncak May Day Fiesta