Terganggu Bising Live Music hingga Larut Malam, Warga Kampung Bali Geruduk Hotel di Jakpus

Aksi unjuk rasa itu adalah puncak dari kekesalan warga lantaran suara bising dari kafe yang berada di lantai 11 hotel itu sudah berulang kali terjadi.

Rizki Nurmansyah | Yosea Arga Pramudita
Jum'at, 27 Mei 2022 | 16:21 WIB
Terganggu Bising Live Music hingga Larut Malam, Warga Kampung Bali Geruduk Hotel di Jakpus
Sejumlah warga Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menggelar aksi unjuk rasa di depan Hotel 101 Urban, Kamis (26/5/2022). [[email protected]]

SuaraJakarta.id - Warga Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menggelar aksi unjuk rasa di depan Hotel 101 Urban yang berlokasi di Jalan Taman Kebon Sirih 1 pada Kamis (26/5/2022) kemarin sore.

Demo damai itu dilakukan warga lantaran sebuah kafe yang berada di lantai 11 hotel tersebut menggelar acara musik dengan suara besar.

Akun Instagram @kabar.jakpus dalam unggahannya memberikan informasi terkait hal tersebut. Dalam narasinya, warga merasa terganggu lantaran acara pertunjukan musik di kafe itu begitu bising.

Dalam unggahan itu pula, terdapat sejumlah foto terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan warga. Terlihat, warga membawa poster tuntutan dengan berbagai kalimat.

Baca Juga:Catat! 7 Hotel Ini Kasih Diskon Hingga 15 Persen, Cocok Buat Liburan

Misalnya, "Jangan Ganggu Jam Istirahat Kami" hingga "Jangan Rampas Ketentraman Warga Kampung Bali". Aksi itu juga diikuti oleh anak-anak, ibu-ibu, hingga warga dewasa lainnya.

Ketua RW 10 Kelurahan Kampung Bali, Olan Rahadian (49) membenarkan adanya aksi demo tersebut. Menurut dia, aksi unjuk rasa itu adalah puncak dari kekesalan warga lantaran suara bising dari kafe yang berada di lantai 11 hotel itu sudah berulang kali terjadi.

"Itu karena ada kafe di hotel yang ada di wilayah kami. Kafe itu artinya memakai live music kebetulan mereka berada di lantai 11 gedung hotel itu," ucap Olan saat dijumpai di kediamannya, Jumat (27/5/2022) siang.

Acara musik tersebut, lanjut Olan berlangsung secara outdoor alias tidak dalam ruangan tertutup. Atas hal itu, suara yang ditimbulkan sampai terdengar ke pemukiman warga—khususnya RW 10 yang membawahi 4 RT.

"Berarti kan outdoor ya. Kalau outdoor itu kan suaranya bisa ke mana-mana," sambungnya.

Baca Juga:Laporan PHK Tak Kunjung Selesai, Puluhan Mantan Karyawan Hotel Sandjaja Palembang Demontrasi di Mapolda Sumsel

Olan menjelaskan, acara di kafe tersebut berlangsung pada Rabu (25/5/2022) sejak pukul 16.00 WIB. Memasuki pukul 19.00 WIB, suara yang ditimbulkan menjadi makin bising dan membikin warga terganggu.

Memasuki pukul 21.00 WIB, warga makin terganggu lantaran suara dari acara live music di kafe tersebut tidak kunjung mereda. Hingga pada akhirnya, Olan selaku Ketua RW 10 mengumpulkan pihak RT yang berada di lingkungannya.

"Begitu jam 8 atau 9 malam ternyata makin gede juga suaranya. Nah jam setengah 10 saya kontak RT-RT untuk kemudian mediasi ke pihak hotel," papar Olan.

Singkatnya, Olan dan jajaran RT yang bernaung di bawah RW 10 mendatangi Hotel 101 Urban yang berada di pinggir jalan raya. Hingga pada akhirnya, pertemuan warga dengan managemen hotel—minus manajemen kafe—berakhir pada pukul 23.00 WIB.

Dalam pertemuan tersebut, Olan mewakili warga meminta agar suara dikecilkan. Namun, respons dari managemen hotel hanya sebatas pada kata 'maaf' dan 'baik' saja—dan tak ada solusi yang diberikan kepada warga.

"Saya bilang, 'Pak, kami datang ke sini minta dikecilin suaranya. Jangan hanya dijawab maaf, baik, maaf, baik saja tapi tidak ada solusinya. Saya minta manager kafe turun'," ucap Olan menirukan percakapannya dengan manajemen Hotel 101 Urban.

Hanya saja pihak manajemen kafe tak kunjung muncul dan menemui warga saat itu. Singkatnya, tepat pada pukul 23.00 WIB warga kembali ke kediaman masing-masing.

Hanya saja, selepas warga pulang, suara dari acara di kafe tersebut makin menjadi-jadi. Suara itu berganti menjadi musik DJ.

Ketua RW 10 Kelurahan Kampung Bali, Olan Rahadian (49), saat ditemui di kediamannya, Jumat (27/5/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Ketua RW 10 Kelurahan Kampung Bali, Olan Rahadian (49), saat ditemui di kediamannya, Jumat (27/5/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

"Akhirnya kami balik jam 11 malam, ternyata kan di ujung jalan ada pos. Katanya suaranya masih terdengar jam 11 sampai 12 malam ternyata masih musik dugem setelah live music, acara DJ," papar Olan.

Kata Olan, jika sampai pukul 00.30 WIB suara tak kunjung mereda, warga akan kembali menyambangi hotel tersebut. Namun tepat pada pukul 24.00 WIB suara telah mereda.

Gelar Aksi

Tepat pada Kamis (26/5/2022) warga RW. 10 kembali mengadakan pertemuan guna membahas permasalahan tersebut. Sontak, warga yang telah jengah sepakat menggelar aksi unjuk rasa secara damai di depan hotel.

Dalam aksi tersebut, Olan yang mewakili warga terlebih dahulu meminta izin kepada Lurah Kampung Bali. Hingga pukul 16.00 WIB, warga dengan sejumlah poster tuntutan menggelar aksi unjuk rasa di depan hotel.

"Warga maunya ada reaksi yaitu demo, spontan. Selepas Ashar. Jam 4 kami aksi bawa poster aksi damai. Dan satu jam sebelumnya saya tetap izin ke Bu Lurah kalau kami mau aksi demo damai spontan karena apa yang kami suarakan tidak dianggap" jelas Olan.

Karena hari Kamis merupakan tanggal merah—Kenaikan Isa Almasih—pihak manajemen hotel dan kafe tidak menemui warga. Meski demikian, kata Olan, aksi tersebut adalah bukti nyata jika warga sudah resah dengan kebisingan yang berulang tersebut

"Kebetulan pas aksi kan tanggal merah. Kalau kami aksi hari ini, hari Jumat sudah basi. Artinya mereka melihat suara warga di tempat hotel itu berdiri. Kami tetap dalam orasi, kalau manajemen ada ya turun. Cuma mereka tidak ada ya tidak masalah."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini