Pertemuan Ketum Nasdem dan Presiden PKS Menyebut Anies Baswedan

"Sekitar-sekitar situlah," kata Ahmad Syaikhu.

Erick Tanjung
Rabu, 22 Juni 2022 | 19:13 WIB
Pertemuan Ketum Nasdem dan Presiden PKS Menyebut Anies Baswedan
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menerima elite PKS termasuk Presiden PKS Ahmad Syaikhu di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Rabu (22/6/2022). (Suara.com/Bagaskara)

SuaraJakarta.id - Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat membicarakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden 2024. Hal itu dibenarkan oleh Syaikhu usai pertemuan di kantor DPP NasDem, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

"Sekitar-sekitar situlah," kata Ahmad Syaikhu.

Nama Anies mencuat setelah survei internal PKS menempatkan sebagai bakal calon presiden yang diharapkan kader partai. Namun, Syaikhu menegaskan bahwa jika nama capres dan cawapres di PKS dikumpulkan dan diserap berdasarkan aspirasi pimpinan wilayah se Indonesia.

"Kami ada mekanisme, bahwa yang memutuskan bukan DPP, dan kami tidak ingin mendahului Majelis Syuro sebagai lembaga yang memang berwenang untuk memutuskan dan mengumumkannya," kata Syaikhu di hadapan Surya Paloh.

Baca Juga:Bakal Dengar Suara Rakyat, PDI Perjuangan Tegaskan Tak akan Pilih Calon Presiden Berdasarkan Popularitas

Dia menegaskan PKS dan NasDem memiliki banyak persamaan, sehingga posisi mereka merupakan satu kemitraan yang setara.

Diketahui, Anies Baswedan merupakan salah satu kandidat bakal calon presiden yang telah diumumkan ke publik oleh Partai NasDem. Selain Anies, terdapat pula dua nama lainnya yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan sejumlah kesamaan PKS dan NasDem, yakni menghargai arti keberadaan institusi politik yang merupakan posisi yang super strategis di dalam melanjutkan pembangunan bangsa Indonesia.

Kemudian, NasDem dan PKS sama-sama menyadari jika pergumulan seluruh permasalahan bangsa yang begitu kompleks, tidak bisa diselesaikan hanya satu institusi partai politik atau satu kelompok saja.

"Harus diwujudkan dengan merajut kerja sama dengan para pihak," ujarnya.

Baca Juga:HUT ke-495 Jakarta Jadi Perayaan Terakhir Bagi Anies, Ketua DPRD DKI: Terima Kasih Gubernur

Kesamaan terakhir yakni menempatkan dan menumbuhkan nilai-nilai komitmen ideologi Pancasila di atas kepentingan kedua partai. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak