Wabah PMK Merebak, Anies Baswedan Datangkan 47 ribu Hewan Ternak Jelang Idul Adha ke Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangkan sebanyak 47 ribu hewan ternak ke Jakarta menjelang Idul Adha.

Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 04 Juli 2022 | 21:02 WIB
Wabah PMK Merebak, Anies Baswedan Datangkan 47 ribu Hewan Ternak Jelang Idul Adha ke Jakarta
Ilustrasi hewan ternak. [ANTARA]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangkan sebanyak 47 ribu hewan ternak ke Jakarta menjelang Idul Adha. Langkah tersebut merupakan hasil kolaborasi bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka dukungan Penyediaan Ternak Kurban dan Pangan Strategis di wilayah Jabodetabek.

Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerja Sama. Ruang lingkup kerja sama meliputi penyiapan dan penyampaian data, pasokan pangan strategis, penyediaan hewan kurban dari provinsi sentra ternak, dan pendampingan teknis kesehatan hewan.

Kekinian di Jakarta, juga sudah mulai mewabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Namun, Anies memastikan hewan yang didatangkan telah bebas dari penyakit tersebut.

"Saat ini yang sudah masuk di Jakarta 42 ribu ekor dan mereka semua menjalani prosedur karantina dan lain-lain. Sehingga Insya Allah status di Jakarta tetap hijau dan aman dari PMK. Masih ada lima ribu ekor yang dalam perjalanan diprediksikan akan tuntas sebelum perayaan Idul Adha," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Senin (4/7/2022).

Baca Juga:Ketua DPD RI Desak Pemerintah, Segera Cepat Tangani PMK Jelang Idul Adha

Anies menilai, dukungan tersebut patut diapresiasi mengingat segala kebutuhan pangan di Jakarta sekitar 95 persen dipasok dari luar daerah.

Maka, urusan kepastian pasokan tersebut selalu menjadi fokus Pemprov DKI Jakarta. Sehingga adanya dukungan dari pemerintahan pusat selalu memberikan angin segar bagi warga, khususnya di Jakarta.

"Kita bisa lebih tenang, kondisi harga lebih stabil, dan kalau harga stabil maka inflasi terkendali. Bila inflasi di Jakarta terkendali dengan kontribusi Jakarta sekitar 18 persen dari GDP nasional, maka inflasi nasional pun akan ikut terkendali," ucapnya.

"Kalau inflasi terkendali itu artinya ibu rumah tangga tidak khawatir dengan harga-harga, karena harganya stabil dan kita berharap ini terus kita jalankan," katanya.

Baca Juga:Penjelasan Dokter Hewan soal Mengosumsi Daging Terinfeksi PMK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini