SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggandeng pihak swasta dalam menyediakan hunian bertajuk Alaspadu dan Rumapadu khusus untuk kelas menengah di kawasan transit oriented development (TOD).
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyampaikan kritik menohok. Menurut dia, seharusnya ada pekerjaan lain yang lebih memiliki urgensi dibandingkan membikin hunian seperti indekos kelas menengah.
Salah satu contohnya adalah penyelesaian program Rumah DP Rp0 -yang hingga kini capaiannya masih sedikit-. Pasalnya, program tersebut merupakan janji politik Anies yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2017-2022.
"Itu urusan kecil yang lebih pantas digarap pihak swasta. Seharusnya Rumah DP Nol Rupiah yang dikerjakan. Jangan jadi janji surga dan yang dilakukan malah pengalihan isu seakan-akan bekerja," kata Gilbert kepada wartawan pada Jumat (19/8/2022).
Baca Juga:Gandeng Swasta, Anies Sediakan Indekos dan Apartemen Kelas Menengah di Kawasan TOD
Gilbert berpendapat, saat ini Pemprov DKI harus memutar otak untuk menutupi potensi kehilangan Rp2,7 triliun karena Anies mengeluarkan kebijakan pembebasan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) atas rumah dengan NJOP di bawah Rp2 miliar.
"Pemprov itu bertugas mengembalikan pajak yang dipungut untuk orang kelas bawah berupa perumahan layak, karena UMP DKI tidak memungkinkan untuk memiliki hunian layak di DKI," jelasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menggandeng PT MRT Jakarta (Perseroda) melalui anak usahanya PT Integrasi Transit Jakarta dengan PT Rukita Bhinneka dan PT Cove Living Indonesia.
Alaspadu merupakan hunian sewa serupa indekos berkonsep co-living. Sedangkan, Rumapadu merupakan hunian kepemilikan berupa apartemen. Adapun sasaran penghuninya merupakan kalangan pekerja dengan penghasilan antara Rp7 juta hingga Rp20 juta per bulan.
Anies mengatakan, Pemprov DKI berupaya untuk melayani kebutuhan hunian bagi masyarakat pada semua kalangan. Sasarannya hanya masyarakat berpenghasilan rendah, melainkan juga segmen kelas menengah.
Baca Juga:Mau Sewa Unit Rusunawa yang Baru Diresmikan Anies? Ini 4 Syarat dan Harga Sewanya
"Yang tidak boleh dilewatkan ada kaum ekonomi menengah, sebagian berusia muda yang baru mulai meniti perjalanan kariernya, tapi sudah mulai hidup mandiri. Mereka membutuhkan hunian. Nah, pada kelompok muda ini, kita menawarkan konsep baru. Sekarang, negara masuk dengan tawaran baru, Tinggallah di sekitar tempat anda bekerja, tinggallah di sekitar transportasi umum," kata Anies di lokasi Alaspadu, Jalan Kudus Menteng, Stasiun Dukuh Atas BNI, Jakarta Pusat sebagaimana dikutip dari situs PPID DKI Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Anies berpendapat, pengeluaran sehari-hari warga kelas menengah yang tinggal di hunian Alaspadu dan Rumapadu bisa diefisiensikan. Sebab, lokasi hunian dekat dengan sistem transportasi yang terintegrasi.
"Betapa lebih murah tinggal di kawasan seperti ini. Monthly spending-nya itu efisien. Daripada tinggal di tempat jauh, lalu setiap hari melakukan commuting, baik bagi kendaraan pribadi maupun kendaraan umum," sambung dia.
Kerja sama itu telah menghasilkan 359 unit Alaspadu. Rinciannya, ada 106 unit siap huni dan 253 unit dalam tahap persiapan atau penjajakan kerja sama.
Sementara itu, hunian Alaspadu tersebar di sekitar tiga stasiun MRT Jakarta. Di Rukita Kudus Menteng terdapat 54 Unit yang berjarak sekitar 550 meter dari Stasiun Dukuh Atas BNI.
Kemudian, Rukita Jack House Melawai ada 25 Unit yang berjarak 290 meter dari Stasiun Blok M BCA, dan COVE Sky Cipete sebanyak 27 Unit yang berjarak 700 meter dari Stasiun Cipete Raya.
Saat ini terdapat 320 unit Rumapadu yang masih dalam tahap pembangunan dan berlokasi di One Bell Park Apartment, Fatmawati. Lokasi tersebut berjarak sekitar 1,6 kilometer dari Stasiun Fatmawati.