Cerita soal Mengurus Negara, Anies: Jangan Pikirkan Saya Dapat Apa

Menurut Anies, dalam mengurus negara, pemegang amanat harus mementingkan kepentingan orang banyak.

Agung Sandy Lesmana | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 22 September 2022 | 19:01 WIB
Cerita soal Mengurus Negara, Anies: Jangan Pikirkan Saya Dapat Apa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Arga)

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para pengelola pasar tidak mementingkan kepentingan pribadi dalam bekerja. Ia menyamakannya dengan mengurus negara dan pemerintahan.

Menurut Anies, dalam mengurus negara, pemegang amanat harus mementingkan kepentingan orang banyak. Jika sebaliknya dilakukan, ia meyakini Indonesia sampai saat ini tidak akan merdeka.

"Bapak-ibu sekalian, saya cerita sedikit kalau kita mengurus negara, ngurus pemerintahan, ngurus pasar itu dengan cara saya mau dapat apa, oh itu kita enggak merdeka dulu," ujar Anies di Pasar Kebembem, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022).

Anies juga menceritakan sosok Proklamator sekaligus Wakil Presiden pertama Indonesia, Mohamad Hatta atau Bung Hatta. Saat membantu memerdekakan Indonesia, Bung Hatta disebutnya termasuk salah satu dari segelintir orang di tanah air yang bergelar Doktorandus.

Baca Juga:Diberitakan Media Singapura Bakal Endorse Prabowo, Jokowi Ditegur Loyalis Anies: Hindari Politik Praktis!

Gubernur DKI Anies Baswedan di Pasar Kebembem, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022). (Suara.com/Fakhri)
Gubernur DKI Anies Baswedan di Pasar Kebembem, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022). (Suara.com/Fakhri)

Bahkan, saat ia memperoleh pendidikan tinggi, kata Anies, 95 persen masyarakat Indonesia saat itu buta huruf.

Bung Hatta disebutnya, memiliki pilihan untuk bekerja di Belanda dan menjadi kaya raya. Namun, pilihan itu tidak diambil dan malah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Bung Hatta itu sarjananya Doktorandus, 95 persen orang buta huruf. Kalau dia memandang ini sebagai gimana saya makmur, enggak ikut itu pusing-pusing ngurusin kemerdekaan. Dia kerja ke perusahaan Belanda, kaya raya rumahnya besar,  enggak pusing dengan urusan lain," tuturnya.

Namun, sekarang ketika sudah banyak masyarakat yang berpendidikan tinggi, Anies menyebut masih banyak yang malah semakin rakus dan tak mementingkan banyak orang. Karena itu, ia meminta pandangan ini diganti, khususnya bagi mereka yang bekerja untuk hajat banyak orang.

"Bila bapak ibu masih melaksanakan itu sesudah pertemuan ini, refleksikan apa yang saya katakan. Malu tidak kita menceritakan tentang ekosistem perpasaran kita," ucap Anies.

Baca Juga:Emil Dardak Sebut Ada Dorongan Akar Rumput Demokrat Jatim untuk AHY-Anies untuk Maju Pilpres 2024

"Bandingkan dengan generasi sebelum kita, kenapa mereka dihormati bapak-ibu, karena mereka tidak menempatkan dirinya untuk mencari keuntungan di dalam sebuah ikhitar masyarakat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini