Kapolda Fadil Imran Usul Monas Dijadikan Tempat Demo, Wagub Riza Gak Masalah: Usulan yang Baik

"Pak Kapolda mengusulkan monas bisa menjadi salah satu tempat demo, saya kira itu usulan yang baik. Bagi Pemprov tidak ada masalah."

Agung Sandy Lesmana | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 25 September 2022 | 13:05 WIB
Kapolda Fadil Imran Usul Monas Dijadikan Tempat Demo, Wagub Riza Gak Masalah: Usulan yang Baik
Kapolda Fadil Imran Usul Monas Dijadikan Lokasi Demonstrasi, Wagub DKI Gak Masalah: Usulan yang Baik. [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal usulan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran ingin memindahkan titik aksi demonstrasii ke dalam kawasan Monumen Nasional (Monas). Menurutnya saran tersebut bisa saja diterima.

Menurut Riza, rencana Fadil menyediakan perangkat pengeras suara atau sound system untuk dipakai saat unjuk rasa merupakan ide yang bagus. Karena itu, ia menilai tidak ada masalahnya dari usulan tersebut.

"Pak Kapolda mengusulkan Monas bisa menjadi salah satu tempat demo, saya kira itu usulan yang baik. Bagi Pemprov tidak ada masalah," ujar Riza kepada wartawan, Minggu (25/9/2022).

Menurutnya, aksi demonstrasi harus dilaksanakan secara kondusif dan jangan sampai mengganggu ketertiban umum. Begitu juga dengan aspirasi yang disampaikan tidak boleh ada pernyataan yang menghina pihak manapun.

Baca Juga:Jabatan Bakal Kelar 16 Oktober, Wagub Riza: Kami Dukung Pj Gubernur Pilihan Jokowi

Massa mahasiswa yang melakukan demo tolak harga BBM naik melakukan aksi teaterikal dengan tidur di jalan di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022). [Suara.com/Rakha Arlyanto]
Massa mahasiswa yang melakukan demo tolak harga BBM naik melakukan aksi teaterikal dengan tidur di jalan di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022). [Suara.com/Rakha Arlyanto]

"Kita tidak melarang orang menyampaikan pendapat. Namun yang kita minta agar tertib, teratur, tidak ada kata-kata yang menghujat, apalagi menghina presiden, pemerintah, siapapun," ucapnya.

"Tidak boleh saling menyalahkan dan menyakiti. Apapun persoalan bangsa, mari kita tangani dan atasi bersama," tambahnya memungkasi.

Usulan Kapolda Demo di Monas

Kapolda Irjen Fadil sebelumnya mengusulkan titik aksi unjuk rasa yang biasanya digelar di Bundaran Patung Kuda, digeser ke taman di Monas Barat Daya. Ini agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

"Saya lihat Monas Barat Daya cukup luas. Ini bisa masuk 5.000 sampai 6.000 orang daripada kita harus demonstrasi di jalan Medan Merdeka Barat," kata Fadil di Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga:Buntut Kasus Pemerkosaan Remaja di Hutan Kota Rawa Malang, Wagub DKI Bakal Tutup Semua Tempat Prostitusi

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan keterangan usai massa GNPR membubarkan diri dalam aksi tolak BBM naik di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakpus pada Jumat (23/9/2022). [Suara.com/Yosea Arga]
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan keterangan usai massa GNPR membubarkan diri dalam aksi tolak BBM naik di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakpus pada Jumat (23/9/2022). [Suara.com/Yosea Arga]

Meski demikian Fadil mengatakan penggeseran titik demo ke Monas Barat Daya baru sebatas konsep dan harus didiskusikan dengan banyak pihak sebelum dilaksanakan.

"Itu akan kita diskusikan, karena ini kan banyak kelompok dan organisasi. Artinya belum ada kesepakatan di sini dan kita akan mendiskusikan, yang terpenting adalah bagaimana suara rakyat menjadi perhatian pemerintah," ujar Fadil.

Kapolda mengungkapkan selama ini titik demo digelar di Bundaran Patung Kuda sehingga Jalan Medan Merdeka Barat harus ditutup untuk lokasi aksi.

Akibatnya pihak kepolisian harus melakukan rekayasa arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi unjuk rasa.

"Jadi arus lalu lintas ini tetap bisa lancar dari timur dari utara demikian juga arus lalu lintas dari selatan dan barat kalau kita melaksanakan demo di silang Monas. Saya sudah konsepkan dengan Pangdam," ujarnya.

Kapolda juga mengatakan kepolisian rencananya akan menyiapkan panggung yang dilengkapi dengan sistem pengeras suara untuk memfasilitasi para pengunjuk rasa dalam menyuarakan aspirasinya.

Pemberian ruang berunjuk rasa tersebut diharapkan membuat aksi demo di Jakarta bisa menjadi lebih tertib dan memberikan gambaran kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia adalah negara dengan demokrasi yang matang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini