SuaraJakarta.id - Pemukiman padat penduduk di Jalan Cikini Kramat, Menteng, Jakarta Pusat terbakar pada Selasa (27/9/2022) pagi. Bau hangus sisa amukan si jago merah masih terasa di lokasi.
Pantauan Suara.com, pemukiman padat tersebut berada tak jauh dari Stasiun Cikini, Jakarta Pusa. Jaraknya hanya sekitar 500 meter.
Akses jalan menuju ke lokasi pun terbilang cukup sempit yakni seluas 3 meter. Terpantau banyak warga yang mengangkut bantuan berupa baju bekas hingga perlatan tenda di jalan tersebut.
Di lokasi kebakaran, suasana terlihat ramai anak-anak. Mereka bermain di area bangunan yang terbakar. Beberapa warga lainnya tampak ada yang mengais sisa-sisa dari kebakaran seperti kayu dan besi.
Baca Juga:Pemukiman Padat Penduduk di Menteng Jakpus Kebakaran, Tukang Bubur jadi Korban
Salah satunya adalah Amalia (43) yang menjadi korban kebakaran di area pemukiman padat tersebut.
Amalia bercerita, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB.
"Saya lagi tidur di-bangunin digubrak-gubrak ada kebakaran kebakaran saya lari. Namanya orang lagi tidur kan panik," kata Amalia saat ditemui di lokasi kebakaran, Selasa (27/9/2022).
Dalam kondisi setengah sadar, Amalia bergegas menyelamatkan anak-anaknya dari kobaran api. Saat itu dia mendengar bunyi ledakan yang membuat beberapa rumah ambruk.
"Pas saya keluar gang, api udah di sini belum sampai rumah. Pas saya lari ke depan kedengeran gubrak-gubrak berarti kan yang kebakar," ucapnya.
Amalia dan empat orang anaknya berhasil menyelamatkan diri usai berlari menjauh dari titik kebakaran. Sayangnya, tidak ada satupun harta beda yang tersisa di rumahnya.
"Semua perabotan saya udah habis. Cuma diri saya doang, ini baju yang bekas lari tadi pagi. Ini kan api dari sini, boro-boro saya bawa baju," cerita Amalia.
"Kagak ada yang bersisa, udah hancur-hancuran," imbuhnya.
Korban Tukang Bubur
Diketahui, kebakaran melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Cikini Kramat, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (27/9/2022) pukul 04.35 WIB.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal menjelaskan api melahap sejumlah bangunan jenis semi permanen. Sebanyak 17 unit mobil pemadam dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.
"17 unit atau 85 orang damkar," kata Asril dalam keterangannya, Selasa (27/9/2022).
Asril mengatakan api berasal dari kompor milik salah satu tukang bubur yang ada di sekitar lokasi. "Dari kompor pangkalan bubur," jelasnya.
Api baru bisa dilokalisir sekitar pukul 05.40 WIB. Total kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar.
Sementara itu, Lurah Pegangsaan Sendi Yusuf Maulana dalam keterangannya menyebut ada satu orang warganya yang berprofesi sebagai tukang bubur menjadi korban luka dalam kebakaran tersebut.
Satu orang warga tersebut bernama Daryono (45). Dia dilaporkan mengalami luka bakar 50 % dan kini sedang sudah dilarikan ke Puskesmas.
"Sudah dibawa ke Puskesmas," ungkap Sendi.