Minta Keadilan, Tersangka Tragedi Kanjuruhan: Saya Tak Pernah Perintahkan Steward Tutup Pintu Gate

Kapolri menjelaskan peran dari tersangka Suko Sutrisno adalah tidak membuat dokumen penilaian risiko.

Rizki Nurmansyah
Senin, 10 Oktober 2022 | 18:02 WIB
Minta Keadilan, Tersangka Tragedi Kanjuruhan: Saya Tak Pernah Perintahkan Steward Tutup Pintu Gate
Pelajar duduk di dekat Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Mereka minta agar kasus Tragedi Kanjuruhan yang menelan lebih dari ratusan orang meninggal dunia diusut tuntas. [Suara.com/Dimas Angga]

SuaraJakarta.id - Kapolri Jenderal Lisyo Sigit Prabowo telah mengumumkan enam tersangka Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya security officer Stadion Kanjuruhan Malang, Suko Sutrisno.

Kapolri menjelaskan peran dari tersangka Suko Sutrisno adalah tidak membuat dokumen penilaian risiko. Padahal, bertanggung jawab untuk dokumen penilaian risiko untuk semua pertandingan.

"Dan juga, memerintahkan steward untuk meninggalkan pintu gerbang pada saat terjadi insiden," tuturnya dalam konferensi pers Mapolres Malang Kota, Kamis (6/10/2022) malam.

Terkait ini, Suko secara tegas mengatakan tak pernah perintahkan Steward atau penjaga untuk menutup pintu keluar (gate) di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga:Tak Mau Tragedi Kanjuruhan Terulang, Pemkab Bekasi Sambut Rencana Audit Stadion Wibawa Mukti

"Saya tak pernah memerintahkan Steward untuk menutup pintu gate," kata Suko dikutip dari Timesindonesia.co.id--jejaring Suara.com--Senin (10/10/2022).

Suko sendiri pasrah untuk menghormati proses hukum yang berjalan. Tapi di sisi lain, ia juga secara lugas meminta keadilan dan ingin tragedi Kanjuruhan Malang diusut tuntas.

"Saya akan mematuhi proses hukum. Saya ingin keadilan dan diusut tuntas (tragedi Kanjuruhan Malang)," ungkapnya.

Suko bisa memastikan bahwa seluruh pintu telah ia buka sejak awal pertandingan. Hal ini dilakukan serupa pada pertandingan-pertandingan sebelumnya juga.

"Sudah dibuka (pintu keluar). Tidak ada saya menginstruksikan untuk menutup. Bisa dicek CCTV nanti," tuturnya.

Baca Juga:Kepolisian Malang Kota Sujud Massal Minta Ampun Atas Tragedi Kanjuruhan

Diketahui, di Stadion Kanjuruhan terdapat 32 CCTV yang telah diamankan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Tim tersebut merupakan bentukan dari Presiden RI Joko Widodo yang diketuai oleh Menko Polhukam Mahfud MD guna mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan Malang.

Sebelum pertandingan, Suko sendiri telah melakukan koordinasi dengan para steward. Ia sudah membagi penjagaan kepada para steward dan tak ada instruksi penutupan pintu keluar.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca terjadinya kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam, Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca terjadinya kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam, Rabu (5/10/2022). [Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden]

"Saya sudah membagi penjagaan di setiap pintu dan itu dibuka terus," imbuhnya.

Atas adanya tragedi yang menewaskan 131 Aremania, Suko sebagai koordinator Security Officer dalam laga tersebut meminta maaf dan mengucapkan duka mendalam bagi para Aremania.

"Saya ingin meminta maaf dan mengucapkan duka kepada korban dan keluarga atas terjadinya peristiwa itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak