SuaraJakarta.id - Salah satu koordinator Aremania melaporkan pegiat media sosial Ade Armando (AA) ke polisi. Pelaporan ini dikarenakan komentar AA dalam unggahan video soal Tragedi Kanjuruhan yang dinilai menyinggung perasaan dan membuat gaduh.
"AA menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan, karena dia menyebut Aremania maka klien kami yang merupakan salah satu koordinator Aremania melaporkan hal itu. Ini menyangkut ITE," kata Tim pengacara koordinator Aremania, Selasa (11/10/2022).
Azam menjelaskan, dalam unggahan video tersebut, Ade Armando telah menyebut Aremania berperilaku seperti preman dan bersikap jagoan pada saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang tersebut.
Selain itu, Ade Armando dalam video tersebut juga tidak mengucapkan rasa duka atau memberikan empati kepada para Aremania.
Baca Juga:Komnas HAM Klaim Punya Video Kunci Awal Mula dari Tragedi Kanjuruhan
Ade Armando juga dinilai memojokkan Aremania dalam sebuah video yang diunggah beberapa waktu setelah Tragedi Kanjuruhan.
"Dia main langsung tembak saja, seolah-olah mendiskreditkan Aremania. Dalam hal ini, Aremania disebut sebagai preman, sok jagoan dan sebagainya," ujarnya dikutip dari Antara.
Ia mengharapkan, dengan adanya laporan ini, proses hukum bisa berjalan netral dan objektif. Laporan tersebut diharapkan bisa memberikan rasa keadilan bagi Aremania.
"Jadi apapun alasannya proses hukum terus dijalankan. Tidak bisa tidak. Soal nanti klarifikasi, kita kembali pada klien kita," ujarnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan dari tim pengacara salah satu koordinator Aremania tersebut.
Baca Juga:Komnas HAM Sebut Pengaturan Laga Arema Vs Persebaya Digelar Malam Hari Sangat Struktural
"Laporan sudah diterima. Masih harus kita dalami dan penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Klarifikasi Ade Armando
Sebelumnya, Ade Armando telah membuat video klarifikasi atas pernyataannya usai dikecam warganet. Menurut Ade, ia tak menyalahkan seluruh Aremania atas Tragedi Kanjuruhan.
"Pertama-tama saya tidak pernah menyalahkan keseluruhan suporter Arema sebagai penyebab tragedi," kata Ade Armando dalam video di kanal YouTube Cokro TV, Rabu (5/10/2022).
"Pada malam itu ada 42 ribu suporter Arema, hanya sekitar 3 ribu yang katanya menyerbu ke lapangan."
"Buat saya pangkal masalah ada pada 3 ribu orang yang melanggar hukum dengan masuk ke dalam lapangan, itu artinya hanya sebagian sangat kecil," lanjutnya.
Diketahui, Tragedi Kanjuruhan ini terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kericuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
Akibat Tragedi Kanjuruhan itu, sebanyak 132 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.