Lagi Nge-fly Usai Konsumsi Sabu, Sejoli Digerebek Polisi di Kampung Boncos, Positif HIV

"Dari umur 19 tahun sudah pakai narkoba, putau. Ya karena broken home," kata Anggi (35) di samping wanitanya saat ditemui di Kampung Boncos, Selasa (25/10/2022).

Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Selasa, 25 Oktober 2022 | 23:16 WIB
Lagi Nge-fly Usai Konsumsi Sabu, Sejoli Digerebek Polisi di Kampung Boncos, Positif HIV
Sejoli pengguna sabu diringkus polisi dalam penggerebekan narkoba di Kampung Boncos, Jakarta Barat, Selasa (25/10/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Polsek Palmerah meringkus lima orang penyalahguna narkotika dalam penggerebekan di Kampung Boncos, Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, Selasa (25/10/2022). Dua di antaranya merupakan sejoli, Anggi dan Eka.

Sejoli ini ditangkap saat lagi nge-fly usai mengonsumi sabu. Selain pengguna, mereka juga penjaga lapak atau kos-kosan yang digunakan untuk para pengguna sabu mengonsumsi barang haram tersebut.

Saat diinterograsi, sejoli yang mengaku pasangan suami istri ini mengaku mantan pengguna putau. Mereka mengkonsumsi putau sejak usia belasan tahun.

Meski demikian, mereka masih menggunakan jarum suntik untuk menghilangkan rasa sakaunya. Namun bukan putau yang disuntikan, melainkan Suboxone yang dilarutkan dengan air.

Baca Juga:Kapolsek Palmerah Geleng-Geleng Saat Gerebek Sarang Narkoba di Kampung Boncos: Bocor Lagi Operasinya

Suboxone sendiri merupakan obat penghilang rasa nyeri. Sebagai penyintas putau, mereka masih merasakan nyeri pada tubuh. Untuk mengalihkan rasa nyeri, mereka mengkonsumsi obat tersebut.

"Dari umur 19 tahun sudah pakai narkoba, putau. Ya karena broken home," kata Anggi (35) di samping wanitanya saat ditemui di Kampung Boncos, Selasa (25/10/2022).

Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim saat melakukan penggerebekan sarang narkoba di Kampung Boncos, Jakarta Barat, Selasa (25/10/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim saat melakukan penggerebekan sarang narkoba di Kampung Boncos, Jakarta Barat, Selasa (25/10/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Sebagai penyintas, kata Anggi, Suboxone menjadi pilihan alternatif agar badannya tetap bugar.

"Karena putau kan sudah gak ada, redakannya pakai boxone. Gak ada rasa apa-apa, badan lebih enak aja," ungkap Anggi.

Suboxone dan sabu sudah seperti makanan pokok bagi Anggi. Sebagai pengguna jarum suntik, Anggi juga mengaku jika dirinya saat ini positif HIV.

Baca Juga:Penampakkan 100 Peluru yang Ditemukan Polisi Saat Gerebek Sarang Narkoba di Kampung Boncos

Senada dengan Anggi, Eka mengaku telah menggunakan narkoba sejak usia 20 tahun. Pergaulan bebas menyeretnya ke lembah hitam hingga saat ini.

"Karena pergaulan. Sampai sekarang masih makai," kata Eka.

Ibu tiga anak itu mengaku, membeli Suboxone dengan menggunakan resep dokter senilai Rp 80 ribu per butir.

"Kalau putau dipakai berkali-kali. Kalau boxone cuma sekali aja sehari," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menggerebek Kampung Boncos. Kampung tersebut terkenal dengan peredaran narkotika jenis sabu.

Selain meringkus lima orang penyalahguna narkotika, dalam operasi kali ini Polsek Pamerah juga mengamankan 100 butir peluru aktif kaliber 9 mm jenis senjata api FN, kemudian 20 alat hisap sabu atau bong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini