SuaraJakarta.id - Pos Indonesia dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang Pemanfaatan Produk dan Layanan PT Pos Indonesia (Persero) untuk mendukung program kerja Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal R. Djoemadi dan Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir yang diwakili oleh Sekretaris Umum, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Hadir dalam acara kerjasama yang diikat dalam penandatanganan nota kesepahamanan ini, Direktur Bisnis Dan Jasa Keuangan Pos Indonesia,Haris, Corporate Secretary Pos Indonesia Tata Sugiarta,
Dirut PT Pos Indonesia, Faizal R Djoemadi, menyambut baik kerja sama dengan PP Muhammadiyah.
Pada kesempatan tersebut, Faizal memaparkan portofolio Pos Indonesia dan sscara khusus beberapa perkembangan bisnis Pos Indonesia, diantaranya bahwa saat ini, Pos Indonesia sedang melakukan tujuh transformasi, yakni Business Transformation, Product and Channel Transformation, Transformation Process, Technology Transformation, Human Resourch Transformation, Organization Transformation, dan Culture Transformation.
Baca Juga:Penyaluran BLT BBM di Batam, Camat Belakang Padang: Program Ini Ringankan Beban Kebutuhan Hidup
“Transformasi tersebut, khususnya di bidang bisnis, produk, dan channel tak kan berhasil bila tidak berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, dan di antaranya adalah PP Muhammadiyah,” kata Faizal.
Ia juga menyebutkan bahwa Pos Indonesia terus berinovasi dengan melayani dan menjangkau setiap pelosok Indonesia. Portofolio Pos sendiri fokus pada empat pilar layanan utama yaitu, menyediakan layanan bisnis kurir, logistik, jasa keuangan, dan properti.
Pada semua layanan itu terus dilakukan transformasi dan inovasi melalui digitalisasi pelayanan sehingga diharapkan dapat melayani lebih mudah, lebih cepat, transparan dan akuntabel.
“Pos Indonesia juga telah menghadirkan beragam akses layanan jasa keuangan ke semua lapisan masyarakat dalam rangka mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan,” imbuhnya.
Kerja sama antara Pos Indonesia dengan PP Muhammadiyah sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pada 14 Januari 2022, sudah ada perjanjian kerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LAZISMU) tentang layanan pengumpulan zakat, infak, sedekah, dan dana kedermawanan lainnya melalui PT Pos Indonesia (Persero).
Baca Juga:Demi Pemerataan BLT BBM, POS Indonesia Terapkan Fokus Penyaluran di Daerah 3T
Faizal juga menyebutkan, masih banyak potensi kerja sama yang bisa dijajaki dengan PP Muhammadiyah, di antaranya adalah Perjanjian Kerjasama (PKS) tentang pemanfaatan aplikasi Pospay oleh Muhammadiyah dalam bentuk aplikasi WhiteLabel Pospay-MU; Agenpos Bisnis Kurir Logistik di semua lembaga yang dimiliki Muhammadiyah; Pospay Kios di semua lembaga yang dimiliki Muhammadiyah; Pembayaran Uang Sekolah/Mahasiswa dari semua lembaga pendidikan Muhammadiyah dan Produk layanan kurlog dan jasa keuangan lainnya.
“Pos Indonesia merupakan BUMN tertua di Indonesia, dengan cabang tersebar dari Sabang sampai Merauke, memiliki 4.554 kantor cabang, 1.854 o-ranger, 3.212 agen pos kurir, 54.946 agen pos jasa keuangan. Sementara itu, PP Muhamadiyah sendiri juga merupakan masyarakat terbesar yang bergerak dalam dunia dakwah, pendidikan, kesehatan dan sosial lainnya. Dengan modalitas yang sama-sama kokoh tersebut, kami berharap sinergi dengan PP Muhammadiyah ini akan terus berlanjut, sehingga peran Pos Indonesia dapat memberikan manfaat seluas-luasnya dalam melayani kepentingan masyarakat melalui jasa logistik dan transaksi keuangan,” kata Faizal.
Tak hanya itu, Pos Indonesia juga akan menyiapkan koleksi perangko terkait perjalanan Muhammadiyah dari waktu ke waktu, untuk dipamerkan di Museum Muhammadiyah.
“Kita punya koleksi perangko dari zaman Belanda yang terkait perjalanan Muhammadiyah dari waktu ke waktu, akan kita pamerkan di Museum Muhammadiyah. Kita juga akan sediakan Prisma, perangko individual, foto langsung dicetak,” katanya.
Faizal berharap kerja sama PT Pos Indonesia dengan Muhamamdiyah akan terjalin dalam jangka waktu lama.
“Kerja sama Pos dengan Muhamamdiyah sangat strategis. Kita membantu Muhammadiyah dengan semua kemampuan yang kita miliki, apakah itu terkait muktamar maupun perjalanan Muhammadiyah selanjutnya baik bisnis maupun non bisnis. Ini kerja sama jangka panjang agar kedua organisasi ini bisa saling memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu ditemui di lokasi yang sama, Sekretaris Umum Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, menuturkan harapannya agar kerja sama antara PP Muhammadiyah dan Pos Indonesia akan berjalan baik meningkatkan kesejahteraan umat.
“Muhammadiyah memiliki amal usaha yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya. Amal usaha kita punya karakter tapi berbasis amal, artinya keuntungan dimanfaatkan untuk kepentingan pemberdayaan dan kemajuan masyarakat. Kerja sama ini diharapkan makin memperkuat kita untuk meningkatkan kesejahteraan umat,” ucapnya.
Berdasarkan MoU yang telah disepakati bersama, kerjasama antara PT Pos Indonesia dan Muhammadiyah akan meliputi beberapa bidang, terutama beberapa hal yang menyangkut relasi, hubungan mutualistis yang diperlukan oleh Muhammadiyah.
“Misalnya, pengiriman dokumen Muhammadiyah. Kontribusi jasa pengiriman ini sangat penting untuk menjaga komunikasi dan dokumen yang aman dan cepat. Berbagai hal yang berkaitan dengan unit pelayanan pembayaran, kerja sama counter, yang bisa kita eksplorasi lebih. Yang sekarang sudah ada adalah pembayaran LAZISMU melalui Pospay. Mungkin nanti bisa kita kembangkan pembayaran SPP siswa atau mahasiswa,” katanya.
MoU yang telah disepakati bersama diharapkan akan menghasilkan kerja sama nyata, yang saling memberikan manfaat bagi kedua pihak.
“MoU ini diharapkan tidak hanya perjanjian kerja sama tapi bekerja bersama-sama. Perlu ada person in charge (PIC) dari masing-masing pihak untuk bekerja bersama-sama agar MoU dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Muhammadiyah adalah sebuah organisasi masyarakat besar yang bergerak dalam dunia dakwah, pendidikan, kesehatan, dan sosial lainnya. Saat ini jumlah anggota yang terdaftar berjumlah 10.000.000 anggota. Muhammadiyah memiliki lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya yaitu: 2604 SD/MI, 1772 SMP/MTs, 1305 SMA/SMK/MA, dan 177 Kampus Perguruan Tinggi.
Muhammadiyah juga memiliki sebanyak 200 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Selain lembaga pendidikan, Muhammadiyah memiliki pondok pesantren sebanyak 440 pondok, dengan jumlah santri sekitar 67.000 orang dan panti asuhan sebanyak 318 panti, 54 Panti Jompo dan 82 Panti Rehabilitasi Cacat.