SuaraJakarta.id - Dinilai berhasil melakukan gebrakan reformasi dan transformasi di tubuh BUMN menjadi semakin profesional, transparan, dan akuntabel, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diapresiasi sebagai Minister of the Year oleh CNBC Indonesia.
Saat menerima penghargaan dalam ajang CNBC Indonesia Award bertajuk "Pursuing Recovery Through G20 Presidency" di Jakarta, Senin (12/12/2022) malam, Erick menyampaikan terimakasihnya. Ia menyebut, ini merupakan hasil kerja para direksi dan komisaris.
"Tentu ini hasil kerja para direksi dan komisaris, tidak mungkin hasil ini tercapai tanpa kinerja mereka dan tentu para Wamen saya dan tim di Kementerian BUMN yang sudah benar-benar menjaga transformasi BUMN," ujarnya.
Adapun progres transformasi BUMN, menurut Erick, telah mencapai 80 persen. Targetnya rampung 100 persen pada tahun depan.
Baca Juga:Jalankan Visi Menteri BUMN, Dirut PLN Dinobatkan Jadi CEO of The Year
"Tiga tahun terakhir, selama covid-19, kita berkontribusi Rp1.198 triliun atau Rp68 triliun lebih tinggi daripada sebelum Covid-19," tambahnya.
Selain prestasi tersebut, BUMN juga mencatat peningkatan jumlah kepemimpinan perempuan, dengan target sebanyak 25% kepemimpinan strategis BUMN diisi oleh perempuan pada 2023. Dari 108 perusahaan, menjadi 41 perusahaan dan terus diefisienkan pada tahun depan.
"Dulu dari 108 perusahaan hanya 11 perusahaan yang menyumbang dividen untuk negara. Kini dari 41 perusahaan ada 20 perusahaan yang turut menyumbang dividen," kata Erick.
"Meskipun transformasi BUMN belum mencapai 100 persen, Alhamdulillah BUMN telah berhasil membuka hingga 45 juta lapangan kerja bagi masyarakat melalui program-program yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat," tambahnya.
Secara detail Erick memaparkan, Program KUR BRI berhasil membuka kesempatan kerja bagi 32,7 juta pekerja UMKM, PNM melalui Program Mekaar, berhasil menciptakan 13 juta kesempatan kerja bagi ibupreneur dari keluarga pra-sejahtera, Program Makmur berhasil membina hingga 160 ribu petani Indonesia agar lebih optimal dalam produksi dan profitnya.
Baca Juga:Holding BUMN Danareksa Gelar Sesi Trauma Healing untuk Anak Terdampak Gempa Cianjur
Bagi Erick, BUMN yang kuat dan sehat bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi, menarik gerbong kesejahteraan rakyat Indonesia tanpa ada satupun yang tertinggal. Menurutnya, penting bagi Indonesia menciptakan ekosistem ekonomi sendiri yang berdaulat dan berdaya.
Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara dan sebagai kekuatan ekonomi yang sedang bangkit di Asia, Indonesia harus mampu mengoptimalkan peluang dan potensi demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Erick menyampaikan, kebesaran Indonesia sebagai bangsa bukan hanya terletak pada potensi sumber daya alam, tetapi yang lebih penting lagi adalah sumber daya manusia. Ini merupakan aset paling berharga yang tidak akan pernah habis jika mampu membentuk kultur, mempertajam penguasaan ilmu, dan pengetahuan, serta skill yang dibutuhkan saat ini.
Perhelatan G20 yang telah berlangsung, disebut Erick sebagai faktor pendorong agar Indonesia bisa terus membina sumber daya manusia, demi mendukung pertumbuhan SDM dan knowledge based economy.
Ke depan, melalui jaringan yang terbentuk pada momentum G20, BUMN akan terus mendorong program yang dapat berdampak pada kualitas kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain mewujudkan visi tersebut, tidak kalah penting bagi Indonesia untuk terus peka dalam membaca iklim sosial politik dan ekonomi di tanah air.
"Penting bagi para pemimpin bangsa untuk mengedepankan empati dalam membaca kebutuhan masyarakat. Apalagi sebentar lagi kita akan memasuki tahun politik yang rentan terhadap perubahan iklim sosial dan ekonomi masyarakat," sambung Erick.