SuaraJakarta.id - Beberapa lemabaga dan perusahaan memberikan bantuan dana bagi karyawannya di bulang Ramadan ini. Bantuan ini di luar pemberian THR tentnunya. Tidak terkecuali perusahaan negara di bawah BUMN, PT Pelindo (persero).
PT Pos Indonesia (Persero) dipercaya menyalurkan bantuan dari pemerintah berupa Bantuan Uang Sembako Pensiunan Pekerja PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Di Jakarta Utara, tepatnya di Kantorpos Tugu, para pensiunan yang juga sebagian besar tinggal di daerah utara Jakarta ini mencairkan bantuan.
Kantorpos KCP Tugu yang masih berada di lingkup wilayah Kantorpos KCU Premier banyak yang didatangi pensiunan PT Pelindo (persero).
Executive General Manager KCU Jakarta Premier, Pramono Jati Sumarsono, memantau penyaluran dana Bantuan Uang Sembako di Kantorpos Tugu menjelaskan tentang pernak pernik panyaluran bantuan dari Pelindo ini..
Baca Juga:Film Kartu Pos Wini Rajut Kenangan Berkirim Surat di Kantor Pos
“Untuk data alokasi di Regional I Jakarta itu sebanyak 3.532 (penerima), yang sudah tersalur sampai dengan tadi pagi di angka 1.973 (penerima) atau di angka 55,86 persen. Kalau di Jakarta Primer jumlah alokasinya 2.333 (penerima) dan yang sudah tersalur sebanyak 1.156 (penerima) atau sebesar 49,55 persen,” kata Pramono merinci.
Penyaluran dana ini, lanjut Pramono, diharapakan bisa banyak tersalurkan ke penerima sebelum lebaran ini, atau H-1 sudah bisa disalurkan semua. Pramono mengakui dikarenakan proses pelaksanaan penyaluran bantuan uang sembako baru beberapa hari lalu, sehingga belum semua pensiun bisa mengambil. Setelah lebaran nanti diharapakan para pensiunan Pelindo bisa melakukan pengambilan dana bantuan sembako ini.

Pramono menjelaskan tentang adanya perbedaan dalam penyaluran dana bantuan sosial spt saat ini.
“Kalo kendala teknis di lapangan tidak ada. Secara teknis tidak ada. Cuma memang bagi pensiunan ini kan jadi hal baru ya, kalau dulu, tahun sebelumnya kita melakukan dengan proses wesel, sekarang dengan proses giro. Nah ini sudah dilakukan pemberitahuan di grup para pensiunan. Cuma karena sudah mendekati lebaran beberapa pensiunan sudah pulang kampung atau dalam perjalanan mudik sehingga mereka tidak sempat mengambil dana pensiunan di Kantorpos terdekat.
Pensiunan Pelindo Nyaman Ambil dana BUS di Kantorpos
Baca Juga:3 Alasan Kamu Harus Nonton Film Kartu Pos Wini: Surat Beralamat Surga
Wajah semringah hiasi wajah para pensiunan Pelindo yang cukup banyak datang di Kantorpos Tugu, Jakarta Utara.
Pasalnya mereka bisa mencairkan dana bantuan sembako yang diberikan BUMN melalui Pos Indonesia jelang bulan Ramadan berakhir.
Seperti yang disampaikan Abdul Aziz Abubakar Basam (68 tahun), yang telah mencairkan bantuan uangnya. Abdul Azizi mengawali ceritanya bahwa sebelumnya, PT Pelindo masih terbagi menjadi beberapa Perseroan.
“Pensiunan PT Pelabunan Indonesia persero, dulunya terbagi empat. PT Pelindo I berkedudukan di Medan, Pelindo II berkedudukan di Jakarta, Pelindo III di Surabya, dan Pelindo IV di Ujungpandang, Alhamdulillah, managemen Pelindo yang sekarang kan berubah menjadi Pelindo. Sebelum terjadi penyatuan holding, memang kami peniunan dipedulikan dengan kebijakan, yaitu setiap lebaran diberi tunjangan uang ketupat. Karena kami bukan karyawan yang aktif. Sehingga istilahnya bantuan para pensiun untuk uang ketupat, sepanjang kebijakan itu dilaksanakan, sepanjang itu kami masih mendapat. tapi kalau kebijakan berubah, bisa saja itu tidak terjadi lagi.
Jadi mudah-mudahan kebijakan ini berlaku selamanya,” jelas Abdul Aziz, panjang lebar.
Abdul Aziz menegaskan dana bantuan ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) karena bila THR maka itu sudah merupakan hak dan pasti didapat. Tahun sebelumnya kebijakan bantuan uang sembako ini bernama tunjangan bantuan ketupat.
“Jadi manakala kebijakan itu masih diberlakukan, ya pasti dapat, tapi kalau sudah tidak (pemberian bantuan dana), ya tidak dapat. Jadi kita para pensiun sudah harus siap menerima kenyataan untuk itu. Kecuali ada kebijakan pemerintah dalam hal ini BUMN mengusulkan ke pemerintah agar uang ketupat itu menjadi ‘hak’. seperti ‘multi guna’ itu menjadi hak untuk para pensiun. Alhamdulillah, itu berarti membantu pensiun yang kondisi sekarang makin hari makin susah,” papar Abdul Aziz.