Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Warga Jakarta Diminta Hindari Kerumunan

Telah siap untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit apabila kasus Covid-19 di Jakarta 'meledak'.

Rizki Nurmansyah
Kamis, 04 Mei 2023 | 16:30 WIB
Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Warga Jakarta Diminta Hindari Kerumunan
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Utara, Sabtu (8/4/2023). (ANTARA/Ho/PPID DKI Jakarta)

SuaraJakarta.id - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau warga Ibu Kota menghindari kerumunan. Hal ini guna mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 pasca Lebaran.

"Makanya, kemarin halal bihalal ditunda, tidak boleh kerumunan," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).

Heru menambahkan, pihaknya telah siap meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit apabila kasus Covid-19 di Jakarta 'meledak'.

"Ya kita lihat peningkatannya, kita siapkan semuanya," ujar Heru.

Baca Juga:Lebaran Selesai, Covid-19 di Tangsel Naik, 50 Kasus per Hari

Heru juga mengimbau masyarakat menggunakan masker jika berada di tempat kerumunan.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama mengatakan situasi Covid-19 di Jakarta sangat terkendali walaupun jumlah kasus positif dan kematian meningkat.

"Positivity rate (proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites) meningkat tajam, tanda banyak kasus tidak terdiagnosis di lapangan," katanya.

Ia juga menyebut, persentase keterpakaian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit naik seminggu terakhir menjadi 16 persen. Kematian 16 orang dan semua berumur 30 tahun ke atas.

Ngabila juga mengimbau, untuk mencegah terpapar Covid-19, warga diminta memakai masker saat di tempat keramaian, transportasi publik dan menghindari orang yang sedang sakit.

Baca Juga:Kasus Covid Naik Hingga 2.000, Kemenkes Tegaskan Untuk Kembali Perketat Protokol Kesehatan

"Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular seperti batuk pilek oleh virus atau bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri,dll," ujar Ngabila.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini