Mas Dhito Targetkan pada 2024, Seluruh Desa di Kabupaten Kediri 100 Persen Open Defecation Free

STMB merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higienis.

Fabiola Febrinastri
Jum'at, 30 Juni 2023 | 11:15 WIB
Mas Dhito Targetkan pada 2024, Seluruh Desa di Kabupaten Kediri 100 Persen Open Defecation Free
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana dalam deklarasi ODF, diĀ  kawasan wisata Kali Bendo, Ringinrejo, Rabu (21/6/2023). (Dok: Pemkab Kediri)

SuaraJakarta.id - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana minta seluruh masyarakat di Kabupaten Kediri setop buang air besar sembarangan. Ia mentargetkan seluruh desa telah Open Defecation Free (ODF) 100 persen pada 2024. 

Hingga pertengahan 2023, dari 343 desa yang ada, baru 318 desa yang masyarakatnya sudah buang air besar di jamban yang memadahi. Jumlah capaian ODF tersebut bila diprosentasikan mengalami peningkatan lebih dari 15 persen, dari tahun sebelumnya. 

"Masih ada 26 desa yang masih menjadi PR. Harapannya, 2024 sudah tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan," kata Mas Dhito, sapaan akrabnya, dalam deklarasi ODF yang bertempat di  kawasan wisata Kali Bendo, Ringinrejo, Rabu (21/6/2023).

ODF merupakan salah satu komponen dalam STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Program ini mendorong  pencapaian kondisi sanitasi total di masyarakat melalui perubahan perilaku yang higienis. 

Baca Juga:Bupati Kediri Minta Maaf Sebut Kualitas Semen Terburuk, Begini Respon Dirut Semen Padang

Orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu pun mendorong setiap camat, terutama yang wilayahnya belum tuntas ODF untuk aktif melakukan sosialisasi kepada warga untuk tidak buang air besar sembarangan. 

"Saya juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri untuk tidak membuang air besar sembarangan," tutur Mas Dhito.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib menerangkan, STMB merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higienis melalui pemberdayaan masyarakat. 

Harapannya, program tersebut dapat mencegah munculnya penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi termasuk stunting.

Pada 2023, lanjut Ahmad Khotib, terdapat penambahan 10 kecamatan ODF, sehingga keseluruhan dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, 17 kecamatan dinyatakan telah ODF dan masih tersisa 9 kecamatan.

Baca Juga:Buntut Sebut Kualitas Semen Padang Paling Bawah, Bupati Kediri Minta Maaf: Saya Salah!

Selain penambahan 10 kecamatan ODF, terdapat penambahan 50 desa ODF dan satu desa STBM yakni Desa Mejono di Kecamatan Plemahan. 

Guna mencapai target pencapaian 100 persen ODF sebagai instruksi bupati, beberapa upaya dilakukan diantaranya, yakni dengan gerakan gerakan setop buang air besar sembarangan di semua desa, termasuk warga sekolah di sarana pendidikan dalam rangka mewujudkan Desa ODF.

Kemudian camat diminta membentuk tim Pokja sanitasi yang memantau STBM serta melaporkan ke kabupaten. Desa dapat mengalokasikan anggaran dana desa untuk kegiatan sanitasi terutama jambanisasi.

"Menjadi PR bersama, masih ada 8.412 KK yang masih belum punya akses jamban yang sehat. Itu menjadi tugas kita ke depan," beber Ahmad Khotib.

Selain deklarasi ODF yang melibatkan kepala desa dan camat di Kabupaten Kediri, dalam acara  tersebut bupati menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 kecamatan dan 50 desa tambahan yang dinyatakan telah ODF.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini