Usai Pemeriksaan Mata, Keluarga Karnoto Dapat Pelatihan Olahan Makanan dari Mas Dhito

Pelatihan tersebut merupakan tindaklanjut dari bantuan yang diberikan oleh Mas Dhito beberapa waktu lalu.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Rabu, 31 Januari 2024 | 17:09 WIB
Usai Pemeriksaan Mata, Keluarga Karnoto Dapat Pelatihan Olahan Makanan dari Mas Dhito
Dok: Pemkab Kediri

SuaraJakarta.id - Keluarga Karnoto, Penjual Roti yang sempat bertemu dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana telah mendapatkan pelatihan olahan makanan agar mampu mengembangkan usaha keluarga. Istri Karnoto, Siti Marsinah (55) bersama sang anak Lilik Hindayati (25) bakal menjalani pelatihan tersebut selama lima hari.

Mulai Senin hingga Jumat (29 Januari hingga 2 Februari 2024) mendatang. Pelatihan tersebut merupakan tindaklanjut dari bantuan yang diberikan oleh Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Hanindhito. Melalui Dinas Sosial Kabupaten Kediri, mereka bakal didampingi hingga bisa meningkatkan kualitas produk usahanya.

“Kita akan berikan pendampingan untuk meningkatkan kualitas olahan makanan, utamanya roti goreng, dan jenis olahan lainnya,” terang Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto.

Diterangkan Ariyanto, pelatihan yang diberikan meliputi roti goreng, corn dog, tahu walik, hingga dimsum. Dengan demikian, keluarga Karnoto ini diharapkan bisa berinovasi dengan berbagai macam olahan. Dalam pelatihan tersebut, lanjutnya, tidak hanya Marsinah dan Lilik, namun juga diikuti oleh delapan masyarakat Desa Janti, Kecamatan Wates yang telah memiliki embrio usaha sepertinya.

Baca Juga:Wujudkan Kabupaten Kediri Inklusi, Mas Dhito Minta Masukan dari Penyandang Disabilitas

“Selain pelatihan, di hari kelima mereka akan diminta untuk unjuk kompetensi dan akan kita bekali dengan sertifikat sekaligus diuruskan Nomor Induk Berusaha (NIB)nya,” sambungnya.

Di sisi lain, lanjutnya, sesuai instruksi Mas Dhito, Karnoto telah mendapatkan pendampingan kesehatan dengan pemeriksaan mata terhadap pria berusia 60 tersebut. Dari hasil pemeriksaan medis di RSUD Simpang Lima Gumul (RS SLG), terang Ariyanto, dokter merekomendasikan agar Karnoto mengurangi aktivitas dengan jarak tempuh yang jauh.

“Hasil dari pemeriksaan dan koordinasi dengan RS SLG, melihat kondisi mata Pak Karnoto, tidak diperkenankan untuk berjualan jarak jauh,” katanya.

Kepala Desa Janti, Muryadi menambahkan, pihaknya juga tengah menyiapkan langkah strategis untuk membantu pemasaran olahan keluarga Karnoto dengan menyiapkan opsi tempat berjualan. Salah satu opsi tempat yang dipilihnya adalah depan kantor desa setempat yang dinilai representatif untuk berjualan.

Secara berkala, Muryadi menyiapkan opsi lain dengan menyediakan lahan di sekitar Lapangan Desa Janti yang dinilai sebagai pusat kegiatan warga. Dengan opsi-opsi yang disiapkan itu, Muryadi berharap bisa meningkatkan pendapatan keluarga Karnoto yang selama ini hanya bergantung pada kerja keras Karnoto.

Baca Juga:Mas Dhito Bakal Jadikan Kerajinan Tas Rajut Karya Disabilitas sebagai Cinderamata Pemkab Kediri

“Saya ucapkan terima kasih kepada Mas Bupati (Mas Dhito) telah memberikan perhatian kepada salah satu warga kami. Kalau lapangan yang disiapkan menarik, tentu (usahanya) akan berkembang,” terangnya.

Sementara itu, Lilik mengaku senang telah mendapatkan pelatihan dari Mas Dhito. Pihaknya menginginkan usahanya bisa berkembang agar membantu sang ayah untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.

“Saya sangat senang sekali. Semoga nanti bisa berkembang,” katanya.

Sebelumnya, Karnoto diundang oleh Mas Dhito di ruang kerjanya sebagai bentuk apresiasi terhadap warganya yang tetap gigih mencari nafkah meski di tengah keterbatasan yang dimiliki. Karnoto sendiri memiliki keterbatasan penglihatan jarak jauh. Meski demikian, pihaknya tetap menjual roti goreng itu dengan sepedanya untuk berkeliling dari rumahnya, Desa Janti hingga Jalan Doho, Kota Kediri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak