SuaraJakarta.id - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengingatkan potensi munculnya penumpang gelap dalam demo atau peringatan Hari Ham untuk menyerang institusi Polri.
Pasalnya, muncul wacana Polri agar dikembalikan ke TNI atau di bawah Kemendagri.
"Nah kalau ada penumpang gelap ya mungkin saja. Mungkin saja dengan agenda agendanya sendiri," tegas Islah Bahrawi dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2024).
Dia mengakui bahwa HAM ini selalu menjadi isu yang paling seksi bak hidangan yang selalu jadi micinnya adalah HAM. Apalagi, orang-orang yang tidak suka terhadap Polri atau TNI.
Baca Juga:Rawan Ditunggangi, Peneliti CIE Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Demo Hari HAM
"Isu HAM ini selalu menjadi cita rasa yang menjadi penyedap di antara isu-isu tersebut," katanya.
Islah Bahrawi juga menjelaskan insiden Semarang beberapa waktu lalu yang melibatkan oknum Polisi dan dikaitkan dengan pelanggaran HAM. Kata dia, pelanggaran HAM itu selalu melekat kepada pemguasa yang dilakukan secara terstruktur.
"Nah kejadian seperti di Semarang, apakah ini terstruktur atau tidak? Ada perintah komandannya atau tidak. Persoalan HAM ini kadang-kadang masyarakat juga tidak tahu. Ham itu adalah terstruktur masif yang dilakukan oleh penguasa terhadap rakyatnya, itu ukuran ham itu. Ini yang harus disadari oleh masyarakat," tambah dia.