Pengangguran Jadi Faktor Tawuran, Sekda Marullah Mau Carikan Jagoan Kampung Pekerjaan

Marullah mengemukakan hal tersebut, berdasar penelusuran di berbagai wilayah di Jakarta seperti Manggarai.

Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 18 Februari 2025 | 22:14 WIB
Pengangguran Jadi Faktor Tawuran, Sekda Marullah Mau Carikan Jagoan Kampung Pekerjaan
Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta, Marullah Matali. (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Maraknya tawuran yang terjadi di wilayah Jakarta disebut-sebut karena memiliki korelasi dengan tingkat pengangguran.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta, Marullah Matali, lantaran warga yang tidak memiliki pekerjaan lebih berpeluang melakukan tawuran karena memiliki waktu luang.

Ia mengemukakan hal tersebut, berdasar penelusuran di berbagai wilayah di Jakarta seperti Manggarai.

"Latar belakang warga tawuran itu biasanya karena faktor cukup banyak waktu luang yang tidak terpakai, atau dalam bahasa negatifnya boleh kita katakan sebagai nganggur dan iseng," ujar Marullah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Baca Juga:Polres Jakarta Pusat Tingkatkan Patroli di Lokasi Rawan untuk Cegah Aksi Tawuran

Menurut Marullah, tawuran seringkali terjadi akibat kemiskinan warga yang membuat mereka kesulitan mencari pekerjaan.

Dalam upaya mengatasi hal ini, Pemprov DKI menawarkan solusi dengan memberikan pekerjaan bagi mereka yang selama ini sering menjadi koordinator tawuran.

"Beberapa solusi yang ditawarkan kepada mereka adalah bagaimana caranya agar mereka-mereka yang punya waktu banyak dan tidak terpakai itu, waktunya diefektifkan, kalau ada pekerjaan, carikan mereka pekerjaan," katanya.

Marullah menambahkan bahwa koordinator tawuran diberikan pekerjaan dan sedikit kesejahteraan, maka anggota kelompok mereka juga akan merasakan manfaatnya dan tidak akan terlibat dalam tawuran.

"Ketika jagoannya dikasih pekerjaan kemudian sedikit punya kesejahteraan, teman-teman yang di bawahnya itu diberikan juga kesejahteraannya. Maka, mereka tidak jadi tawuran," tambahnya.

Baca Juga:Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Jakarta Pusat, Polisi Sita 6 Celurit

Selain itu, Marullah menegaskan bahwa tawuran bukanlah akibat dari hobi berkonflik, melainkan lebih dipengaruhi oleh kemiskinan dan kondisi lingkungan yang padat penduduk.

Namun, ia menyebutkan bahwa tidak semua wilayah dengan kepadatan tinggi selalu mengalami tawuran.

"Meskipun tidak selamanya yang padat itu juga mereka tawuran. Tapi beberapa daerah-daerah tertentu yang padat dan terjadi tawuran biasanya solusinya yang kita tawarkan adalah seperti itu (mencarikan pekerjaan)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini