Pemprov DKI Kosongkan Bunker RDF Rorotan yang Bikin Bau, 1400 Ton Sampah Dipindah ke Bantargebang

Pengerjaan pemindahan sampah ini meliputi sampah lama di bunker sebanyak 800 ton serta produk RDF di gudang produksi sekitar 600 ton,"

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 23 Maret 2025 | 11:33 WIB
Pemprov DKI Kosongkan Bunker RDF Rorotan yang Bikin Bau, 1400 Ton Sampah Dipindah ke Bantargebang
Suasana pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta, Selasa (25/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta uji coba pengoperasian fasilitas pengolahan sampah berteknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara dihentikan untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan setelah ramainya protes warga setempat karena bau yang keluar dari RDF.

Pekerja dengan menggunakan alat berat memindahkan sampah yang ada di Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara, ke truk. (Foto dok. Beritajakarta)
Pekerja dengan menggunakan alat berat memindahkan sampah yang ada di Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara, ke truk. (Foto dok. Beritajakarta)

Pramono mengatakan, bau yang keluar dari RDF karena masih adanya sejumlah peralatan yang belum beroperasi maksimal. Ia meminta perbaikan dilakukan dalam waktu satu pekan sebelum pengolahan alias commisioning dilaksanakan kembali.

"Jadi kontraktornya tadi menyampaikan dalam satu minggu ini mereka akan mempersiapkan, dan saya sudah meminta jangan komisioning kalau ini belum terpasang," ujar Pramono di Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025).

Menambahkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan penghentian sementara operasional RDF Rorotan belum ditentukan sampai kapan. Pihak pengelola diberikan waktu satu pekan untuk memperkirakan kapan proses penyiapan RDF Rorotan akan rampung.

Baca Juga:Warga Rorotan Menjerit Soal Bau Sampah RDF, Pramono Minta Maaf dan Janjikan Hal Ini

"Tadi pihak kontraktor menyampaikan bahwa dalam waktu satu minggu mereka akan melakukan penghitungan dulu. Jadi nanti akan keluar timeline kira-kira penundaannya sampai kapan. Jadi kita nunggu satu minggu ini," jelasnya.

Asep menyebut penghentian operasional RDF Rorotan sudah dilakukan sejak Senin lalu. Setidaknya, diperlukan dua peralatan untuk menghilangkan bau, yakni back filter dan deodorizer.

"Tidak ada operasi. Memang tidak ada operasi dari hari Senin kemarin itu tidak ada operasi lagi," ucapnya.

"Dan nanti kami baru akan operasikan setelah back filter maupun deodorizer tadi sudah terpasang dengan baik. Dan sudah kami yakinkan bahwa itu tidak lagi ada dampaknya (bau)," pungkasnya.

Baca Juga:Alasan Pemprov DKI Tak Beri Kompensasi Bau RDF Rorotan: "Ini Sampah Kita"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini