Ketum PWI-Laskar Sabilillah Serukan Persatuan dan Waspada Upaya Provokasi Memecah Belah

Hal ini terkait polemik pernyataan kontroversial Gus Fuad Plered yang mendapatkan sorotan publik

Bangun Santoso
Minggu, 13 April 2025 | 18:28 WIB
Ketum PWI-Laskar Sabilillah Serukan Persatuan dan Waspada Upaya Provokasi Memecah Belah
Tangkapan layar pendakwah nyentrik Gus Fuad Plered. (TikTok)

Di akhir pesan, ia menyatakan komitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, Polri, TNI, dan instansi terkait dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, kerakyatan, dan keagamaan.

"Kita harus bersinergi dengan semua pihak untuk menjaga keutuhan bangsa," pungkasnya.

Seruan ini diharapkan dapat mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap upaya-upaya provokasi dan terus memperkuat persatuan bangsa.

Kontroversi Gus Fuad Plered

Di sisi lain, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta semua pihak menahan diri dan tidak terpancing provokasi, imbas polemik pernyataan Fuad Riyadi alias Fuad Plered yang dinilai menghina Habib Idrus bin Salim Aljufri alias Guru Tua.

"Ini kan sama-sama umat Islam, sesama umat Nabi Muhammad jadi harus bisa menahan diri. Jangan saling menjatuhkan dan saling menyerang," kata Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi dalam keterangan sebagaimana dilansir Antara, Jumat (11/4/2025).

Menurut Gus Fahrur, perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan mudah asal semuanya bisa menahan diri dengan kepala dingin.

Pengasuh pesantren An-Nur Bululawang, Malang ini mengatakan, upaya pecah belah, adu domba, dan provokasi sesama anak bangsa dalam kaitan isu nasab Habaib dan Walisongo juga harus dihentikan.

"Ini harus dihentikan dan dicegah, karena sesungguhnya para kiai, ulama, dan Habaib adalah sesama tokoh agama Islam yang berperan penting dalam dakwah Islam di Indonesia sejak zaman dahulu, sekarang dan meneruskan perjuangan Walisongo," kata Gus Fahrur.

Umat Islam Indonesia juga, kata Gus Fahrur, telah menjadi contoh dunia bagi perdamaian dan persaudaraan antarpemeluk agama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak