SuaraJakarta.id - Saat liburan, entah itu di pantai yang terik, puncak gunung yang sejuk, atau sekadar berkeliling kota, satu hal yang sering menjadi pertanyaan adalah:
“Perlukah memakai sunscreen berulang?”
Di tengah keseruan menjelajahi tempat baru, mengaplikasikan ulang tabir surya mungkin terasa merepotkan.
Namun, jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah jelas dan tidak bisa ditawar: Ya, Anda wajib memakai ulang sunscreen.
Baca Juga:10 Ide Kreatif Isi Liburan Sekolah Anak: Eksperimen Sains Sampai Proyek Kebaikan
Mengabaikan langkah ini bukan hanya berisiko membuat kulit terbakar (sunburn), tetapi juga membuka pintu bagi kerusakan kulit jangka panjang seperti penuaan dini dan risiko kanker kulit.
Mari kita bedah alasannya.
Mengapa Satu Kali Pemakaian Saja Tidak Cukup?

Bayangkan sunscreen sebagai perisai pelindung di kulit Anda.
Perisai ini tidak permanen dan kekuatannya akan melemah seiring waktu karena beberapa faktor kunci:
Baca Juga:Biaya Liburan Membengkak? Ini 7 Tips Memilih Pinjol Aman dan Terpercaya
Paparan Sinar UV: Ironisnya, bahan aktif dalam sunscreen yang bekerja melindungi kulit Anda akan rusak secara perlahan ketika terpapar sinar matahari. Artinya, semakin lama Anda di bawah matahari, semakin lemah perlindungannya.
Keringat dan Air: Saat Anda berkeringat atau berenang, lapisan sunscreen di kulit Anda akan ikut luntur.
Meskipun produk tersebut berlabel "water-resistant" (tahan air), itu tidak berarti "waterproof" (kedap air). Label tersebut hanya menunjukkan bahwa sunscreen akan bertahan di kulit untuk periode waktu tertentu (biasanya 40 atau 80 menit) saat basah.
Gesekan (Friction): Aktivitas sederhana seperti mengeringkan badan dengan handuk, menyeka keringat, berganti pakaian, atau bahkan pasir yang menempel di kulit dapat mengikis lapisan sunscreen secara fisik, meninggalkan area kulit yang tidak terlindungi.
Aturan Emas: Kapan dan Seberapa Sering Harus Re-apply?
Untuk memastikan perlindungan yang optimal, ikuti panduan sederhana ini: