
Aksi brutal ini disinyalir dipicu oleh beredarnya video Uya Kuya yang terlihat berjoget di Sidang Tahunan MPR, yang kemudian disalahartikan dan dihubungkan dengan isu kenaikan gaji DPR.
Uya Kuya segera memberikan klarifikasi, menjelaskan bahwa ia berjoget karena "mendengarkan musik Paduan suara dari Unhan."
Ia membantah keras narasi yang menuduhnya merayakan kenaikan gaji DPR atau meledek netizen.
“Kalau aku joget memang bener aku joget karena ada musik di atas kan, tap ikan ada musik Paduan suara dari Unhan, tetapi yang digoreng beberapa kemudian joget seolah kenaikan gaji padahal enggak ada,” urainya.
Baca Juga:Sterilisasi Kucing Terbanyak, Pramono Anung Terima Penghargaan Rekor MURI
“Aku juga nggak ngomong apa-apa, video lama seolah-olah aku ngeledekin netizen, dibilang narasinya Rp 3 juta itu kecil, itu bukan aku yang ngomong,” tegasnya.
Namun, "nasi sudah menjadi bubur." Seiring dengan insiden ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) melalui siaran persnya, pada Senin, 1 September 2025, memutuskan untuk menonaktifkan Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI.
Sebuah kisah tragis yang menggambarkan betapa cepatnya gelombang amarah publik dapat mengubah kehidupan seorang tokoh, dari panggung hiburan dan politik menjadi korban kehancuran, meskipun dengan hati yang telah mengikhlaskan.