Teka-teki di Balik Reshuffle Budi Gunawan, Sakit Jadi Alasan Sebenarnya?

Sementara itu, Eks Menkopolkam, Budi Gunawan mengaku bahwa pihaknya menghormati Keputusan presiden.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 15 September 2025 | 17:00 WIB
Teka-teki di Balik Reshuffle Budi Gunawan, Sakit Jadi Alasan Sebenarnya?
Mantan Menko Polkam Budi Gunawan (kanan) di kantor Kemenko Polkam, Jakarta, Senin (25/11/2024). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

SuaraJakarta.id - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam), Budi Gunawan menjadi salah satu menteri yang direshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025.

Pencopotan Budi Gunawan sebagai Menkopolkam ini menjadi pertanyaan tersendiri. Terlebih momennya usai terjadi demonstrasi besar-besaran diberbagai kota besar di Indonesia.

Menurut Pakar Komunikasi, Hendri Satrio, Budi Gunawan yang mendadak digantikan itu karena sedang sakit.

“Ada 2 alasannya yang saya tangkap dari suara – suara di masyarakat. yang pertama beliau sedang recovery, katanya sakit, tapi saya belum tahu sakitnya apa. Tapi dikesempatan ini, kita perlu mendoakan beliau supaya sehat Kembali,” terang Hendri, dikutip dari youtubenya, Senin (15/9/25).

Baca Juga:Lurah dan Camat Tidak Kelola Sampah Akan Dapat Sanksi

Hendri menyebut bahwa meskipun Presiden Prabowo Subianto menerangkan pergantian Budi tidak ada kaitannya dengan demonstrasi besar – besaran, Masyarakat tetap berpandangan berbeda.

Pasalnya, momen reshuffle Budi Gunawan bertepatan dengan terjadi demonstrasi besar – besaran tersebut.

“Yang kedua kan dia memang Menkopolkam ya, suka tidak suka memang Pak Prabowo mengatakan tidak ada hubungannya dengan kejadian 25 dan 28 Agustus. Wajar kalau kemudian masyarakat memikir kearah sana,” urainya.

Sementara itu, Eks Menkopolkam, Budi Gunawan mengaku bahwa pihaknya menghormati Keputusan presiden.

“Penyegaran kabinet sepenuhnya hak prerogative Bapak Presiden,” ujar Budi.

Baca Juga:Apa itu Gerakan Non Blok Indonesia? Ditegaskan Prabowo Depan Presiden Putin

Meskipun posisinya sebagai Menkopolkam digantikan, Budi tetap menyampaikan terima kasih pada Presiden Prabowo.

“Saya berkomitmen mendukung penuh dan loyal kepada Bapak Presiden dan Pemerintah,” ucapnya.

Soal sakit yang banyak diperbincangkan itu, Budi mengakui bahwa dirinya pernah terganggu masalah Kesehatan, yakni saraf terjepit atau hernia nukleus pulposus (HNP) yang membuat mobilitasnya terbatas.

“Saat ini sedang pemulihan, aktivitas sudah normal. Insyaallah dalam waktu dekat sudah tuntas. Mohon doanya,” ujar Budi.

Eks Kepala Badan Intelijen Negara itu menyerukan Masyarakat tetap menjaga persatuan untuk bangsa dan negara.

“Mari sama – sama menjaga persatuan dan kesatuan, merajut suasana yang damai serta sejuk untuk bangsa dan negara,” ucapnya.

Presiden Prabowo Subianto disebut menunjuk Sjafrie Sjamsoeddin yang saat ini juga menjabat Menteri Pertahanan, untuk menggantikan Budi sebagai pejabat ad interim.

Analis Politik sebut Pencopotan Budi Gunawan Buntut Kerusuhan

Sementara itu, Analis Politik dan Militer Universitas Nasional, Selamat Ginting menyebut pencopotan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolkam), Budi Gunawan buntut dari adanya kerusuhan atau demonstrasi besar – besaran di sejumlah kota.

“Ini menurut saya dari analasis politik merupakan respon dari kondisi saat ini. Kondisi saat ini apa? Baru saja terjadi Agustus kelabu, dan ini tentu dipantau juga oleh Presiden. Karena pencopotan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Agustus kelabu itu,” urai Ginting, dikutip dari youtube Forum Keadilan TV, Rabu (10/9/25).

“Namun istana mengatakan bahwa kerusuhan tersebut bukan alasan pergantian Menkopolkam, Budi Gunawan,” imbuhnya.

Posisi Budi Gunawan sebagai Menkopolkam yang direshuffle ini menurut Ginting memberi tanda bahwa rentan untuk dicopot.

“Ini justru membuatnya posisi Budi Gunawan menjadi sangat rentan di pemerintahan Prabowo Subianto, sejak awal diumumkan. Bagi saya ini rentan sekali, rentan untuk dicopot.” ujarnya.

Figure Budi Gunawan menurut Ginting sudah lama diincar oleh Prabowo untuk diberhentikan sejak lama.

Pasalnya, Ginting menyebut Prabowo akan secara perlahan menggeser orang – orang titipan Presiden ke 7, Joko Widodo.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini