- Panda Nababan memandang Presiden Prabowo sebagai anugerah Tuhan
- Kesadaran spiritual Prabowo penting
- Namun kritik Kapolri yang tak kunjung diganti
Oleh karena itu, Nababan menitipkan pesan penting kepada Prabowo: kesempatan emas ini harus dijaga dan dipertanggungjawabkan dengan sungguh-sungguh demi rakyat Indonesia.
“Nah kesempatan emas inilah yang seharusnya kita beritahu pada Prabowo, agar betul – betul dia jaga kepemimpinannya. Betul – betul dia melaksanakan tugas – tugas yang mulia ini dengan sungguh – sungguh,” tegasnya.
“Maka dari itu saya bilang tadi, dia (Prabowo) itu jadi presiden karena apa? Bukan karena bansos, bukan karena si Mulyono, tapi karena Tuhan sayang sama dia, Tuhan Kasih anugerah, Tuhan kasih kesempatan, itu poinnya. Dia harus ingat itu, kalau tidak dia akan hanyut,” ujarnya.
Kritik Terbuka untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca Juga:Menteri Purbaya Menduga Kini Para Dirut Bank Pusing Untuk Menyalurkan Dana Rp 200 Triliun
Di tengah apresiasinya untuk Prabowo, Panda Nababan juga tak sungkan melontarkan kritik tajam kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurut Nababan, Kapolri saat ini sedang "tersandera" oleh jabatannya yang telah diemban selama empat tahun.
Politikus senior PDI Perjuangan ini menyoroti tradisi di kepolisian, di mana jabatan tertinggi biasanya tidak melebihi empat hingga lima tahun demi menjaga kesegaran institusi.
Namun, Jenderal Listyo Sigit tetap menjabat, sebuah situasi yang menurut Nababan menunjukkan bahwa Kapolri "menikmati" posisinya secara sadar dan enggan mengambil keputusan tegas.
“Sudah waktunya, tetapi dia itu ikut bermain, dia nikmati, dia ombang – ambingkan, dia enggak ada Keputusan,” ujar Nababan.
Baca Juga:Presiden Prabowo : Saya Yakin Rakyat Bersama Saya
“Sebenarnya kalau jujur, normalnya akan bicara ‘Pak saya sudah 5 tahun pak, tradisi selama ini paling lama 4 tahun di Polri. Hampir tidak pernah ada 5 tahun,” tambahnya.
Nababan menilai, situasi ini telah menyandera Kapolri, menghalanginya untuk mengambil langkah drastis seperti mengajukan pengunduran diri.
“Situasi itu menyandera dia, keadaan itu menyandera dia, sehingga dia tidak bisa mengambil satu Keputusan yang drastis. Apa itu Keputusan yang drastic? Besok pagi dia menghadap presiden, ‘Pak saya berhenti’. Kasih kesempatan kepada junior – juniornya banyak jenderal polisi yang jago – jago, yang punya kredibilitas tinggi,” urai Nababan.
Jenderal Listyo Sigit diketahui mulai menjabat sebagai Kapolri sejak 27 Januari 2021 di era Presiden Jokowi.
Kritik Nababan ini mencerminkan harapan akan regenerasi dan kepemimpinan yang berani mengambil keputusan demi kemajuan institusi kepolisian.
Kontributor : Kanita