Anak-anak Jaksel Akan Disuntik Vaksin Dengue

Anak SD lebih banyak menderita sakit berat sehingga banyak dirawat

Muhammad Yunus
Senin, 29 September 2025 | 19:59 WIB
Anak-anak Jaksel Akan Disuntik Vaksin Dengue
Ilustrasi suntik vaksin booster (freepik)
Baca 10 detik
  • Upaya tersebut merupakan bagian dari pengendalian dengue di tengah masyarakat
  • Pemerintah memberi vaksin merek "Qdenga" dengan target sasaran utama anak-anak kelas 3 dan 4 SD
  • Masing-masing anak akan mendapat vaksin sebanyak dua dosis, dengan rentang jarak pemberian tiga bulan

SuaraJakarta.id - Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Akan segera mulai memberikan vaksin dengue pada anak-anak di bangku sekolah dasar (SD) yang berada di kawasan Jakarta Selatan.

“Mereka (anak SD) lebih banyak menderita sakit berat, sehingga banyak dirawat pada umur itu. Pemantauan tentu penting karena walaupun vaksin sudah disetujui BPOM, tetap harus dipantau, terutama keamanan dan efektivitas agar anak sehat dan berdaya guna di kemudian hari,” kata Ketua Program Vaksinasi Nasional Prof. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 29 September 2025.

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI itu mengatakan upaya tersebut merupakan bagian dari pengendalian dengue di tengah masyarakat.

Baca Juga:Kasus Pembunuhan Anak di Pondok Pinang Dihentikan! Ini Alasan Polisi

Meski pemerintah sudah memiliki enam strategi utama dalam penanganannya, namun ia menilai masih dibutuhkan strategi yang terintegrasi melalui pendekatan inovatif.

Maka dari itu, pemerintah memberi vaksin merek "Qdenga" dengan target sasaran utama anak-anak kelas 3 dan 4 SD.

Sebagai salah satu bentuk pemantauan aktif vaksinasi dengue di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan. Diharapkan hal itu dapat menekan angka perawatan di rumah sakit.

Masing-masing anak akan mendapat vaksin sebanyak dua dosis, dengan rentang jarak pemberian tiga bulan.

Pemberian vaksin akan melibatkan sebanyak 9 puskesmas di wilayah itu dan 106 sekolah menjadi target sasaran vaksinasi.

Baca Juga:Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Rabu 20 Agustus 2025: Cek 5 Lokasi, Syarat, dan Biaya Terbaru

Sembilan puskesmas itu yakni Puskesmas Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pesanggrahan, Setiabudi dan Tebet.

Ada 10 rumah sakit yang nantinya terlibat dalam melakukan pemantauan kesehatan anak-anak yang mendapatkan vaksin, yakni RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUD Tebet, RSUD Pasar Minggu, RSUD Budhi Asih, RS Hermina Jatinegara, RSUD Kebayoran Baru, RSUD Jagakarsa, RSUD Kebayoran Lama, RSUD Pesanggrahan dan RSUD Mampang Prapatan.

Pemantauan disebut Sri akan berlangsung selama 3 tahun untuk melihat apakah ada penurunan kejadian rawat inap karena dengue.

Jika dirincikan, Sri menyebut 15.000 anak menjadi target dari sasaran vaksinasi. Adapun jumlah vaksin yang disediakan untuk daerah Jakarta Selatan sebanyak 10 ribu dosis.

Selain Jakarta Selatan, pemantauan juga dilakukan di Palembang dan Banjarmasin.

Tiap daerah masing-masing menargetkan 7.500 anak, dengan jumlah vaksin yang tersedia sebanyak 5.000 dosis.

"Pencegahan sangat penting, sama pentingnya adalah memastikan bahwa setiap intervensi yang dijalankan benar-benar memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat," ucap Sri.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Dr. Nina Dwi Putri, menambahkan bahwa 20 ribu vaksin yang tersedia merupakan hibah dari Takeda Vaccines Inc.

Selain Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan FK-UI, pihak lain yang terlibat dalam vaksinasi adalah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dan FK Universitas Lambung Mangkurat, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.

Ahli Infeksi dan Pediatri Tropis itu menyampaikan orang tua tidak perlu khawatir akan efek samping dari vaksin.

Reaksi yang paling sering terjadi pada usia 4-60 tahun setelah menerima vaksin dengue berupa nyeri pada tempat suntikan, nyeri kepala, pegal-pegal, kemerahan pada tempat suntikan, lesu, lemas dan demam.

"Reaksi muncul pada dua hari pertama setelah injeksi, keluhan berlangsung ringan hingga sedang dengan durasi satu sampai tiga hari," ujar Nina.

Keluhan berkurang setelah suntikan kedua jika dibandingkan dengan suntikan pertama.

Ia menekankan semua gejala tidak berbeda dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan vaksin lainnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Ovi Norfiana, menambahkan sampai dengan tanggal 22 September 2025, DKI Jakarta mencatat jumlah kasus dengue sebanyak 7.274 kasus dengan 12 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini