Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN

Diduga melecehkan secara verbal dan menganiaya pegawai SPPG

Muhammad Yunus
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 17:51 WIB
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang [ANTARA]
Baca 10 detik
  • Nanik sangat menyesalkan peristiwa yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip BGN
  • BGN terus memperkuat tata kelola dan peningkatan kualitas gizi
  • Nanik menegaskan proses memasak tidak bisa dilakukan secara sembarangan

SuaraJakarta.id - Pihak internal Badan Gizi Nasional (BGN) sedang memeriksa oknum Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi, Jawa Barat, yang diduga telah melecehkan secara verbal dan menganiaya rekan satu timnya.

"Kami sedang memproses status yang bersangkutan untuk dinonaktifkan," kata Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (25/10).

Nanik sangat menyesalkan peristiwa tersebut yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip BGN.

"Sangat disayangkan, kok bisa, sama teman sendiri melakukan hal yang tidak kami inginkan," ujarnya.

Baca Juga:Tukang Parkir Peras dan Aniaya Warga Ditangkap!

Menurut Wakil Kepala BGN, mereka adalah satu tim yang seharusnya kompak dan saling mendukung, bukan malah melakukan tindakan yang merugikan SPPG.

BGN juga terus memperkuat tata kelola dan peningkatan kualitas gizi anak bangsa melalui sistem pengelolaan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diatur secara ketat.

Mengikuti panduan teknis berdasarkan peraturan presiden serta standar keamanan pangan nasional.

Nanik menegaskan proses memasak tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada pengaturan jam kerja berdasarkan sistem batch atau urutan.

Misalnya, untuk batch pertama dimulai pukul 02.00 dini hari, agar makanan siap sebelum waktu distribusi.

Baca Juga:Menu Ikan Hiu di Makan Bergizi Gratis Bikin Heboh, BGN Akhirnya Buka Suara!

Dapur juga tidak boleh memasak sebelum jam 12 malam karena hal itu berisiko terhadap kualitas gizi dan keamanan pangan.

Dalam rangka menjaga kualitas, higienitas, dan standar operasional prosedur, saat ini BGN telah menutup sementara 112 SPPG karena belum memenuhi persyaratan teknis dan sanitasi sesuai pedoman BGN.

Langkah tegas itu dilakukan demi menjaga kualitas makanan dan keselamatan anak-anak penerima manfaat.

Untuk diketahui, awal pekan lalu tersiar kabar bahwa seorang pegawai SPPG di Jatimekar II, Bekasi Selatan, Jawa Barat, berinisial RDA menjadi korban pelecehan verbal dan penganiayaan atasannya, MKP, seorang Kepala SPPG.

Video perlakuan tidak menyenangkan yang menimpanya viral di media massa.

Ia kemudian membuat laporan ke pihak kepolisian. Saat ini, polisi sedang menyidik kasus untuk mengetahui motif pelaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak