- Langkah awal pembekalan kemampuan dasar sebelum memasuki dunia kerja
- Pelatihan bahasa menjadi prioritas utama dalam kerja sama antara Kementerian P2MI dan Kementerian Sosial
- Enam bahasa yang akan diajarkan antara lain bahasa Inggris, Arab, Jepang, Korea, Mandarin, dan Jerman.
SuaraJakarta.id - Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menyiapkan pelatihan enam bahasa asing.
Bagi siswa Sekolah Rakyat, sebagai langkah awal pembekalan kemampuan dasar sebelum memasuki dunia kerja, termasuk bagi mereka yang berminat bekerja di luar negeri.
Menteri P2MI Mukhtarudin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11), mengatakan bahwa pelatihan bahasa menjadi prioritas utama dalam kerja sama antara Kementerian P2MI dan Kementerian Sosial yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) terkait integrasi pendidikan vokasi di Sekolah Rakyat.
“Ada 166 Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi, sebagian besar di antaranya setingkat SMA. Itu yang akan kita integrasikan dengan program pelatihan bahasa dan keterampilan kerja,” kata dia, didampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Baca Juga:Mas Dhito Sediakan Sekolah Rakyat, Gubernur Khofifah Puji Fasilitas yang Lengkap dan Layak
Mukhtarudin menjelaskan bahwa enam bahasa yang akan diajarkan antara lain bahasa Inggris, Arab, Jepang, Korea, Mandarin, dan Jerman.
Pelatihan bahasa ini disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja global dan permintaan dari negara-negara mitra penempatan pekerja Indonesia.
“Bahasa yang mau kita persiapkan adalah Inggris, Arab, Jepang, Korea, Mandarin, dan mungkin Jerman, karena ada banyak permintaan dari negara-negara Eropa Barat dan Timur,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah juga membuka peluang untuk menambah pelatihan bahasa lain, seperti bahasa Portugis, mengingat semakin luasnya peluang kerja sama dengan negara-negara di kawasan Eropa Selatan.
“Pak Presiden sempat menyebut Portugal. Jadi ke depan mungkin juga akan kita bicarakan secara teknis tentang pembelajaran bahasa Portugis,” ujarnya.
Baca Juga:Ini Tiga Lokasi Sekolah Rakyat di Jakarta
Selain pelatihan bahasa, Mukhtarudin mengatakan program pendidikan di Sekolah Rakyat juga akan diintegrasikan dengan pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja yang selaras dengan kebutuhan sektor industri di dalam dan luar negeri.
Kendari demikian, ia menyebutkan tahap awal implementasi program akan dimulai dengan sosialisasi di seluruh Sekolah Rakyat, kemudian dilanjutkan dengan edukasi dan pembelajaran bahasa secara bertahap sebagai fondasi penguatan sumber daya manusia pekerja migran yang terampil dan berdaya saing global
“Pelatihan, sertifikasi, dan penempatan nanti akan menjadi satu sistem link and match. Jadi yang dilatih, kompetensinya apa, dan penempatannya di negara mana akan terhubung secara jelas,” kata dia.