-
Pertamedika IHC dan Rumah BUMN Jakarta menyelenggarakan penyuluhan gizi seimbang untuk 30 UMKM F&B guna meningkatkan kualitas produk pangan.
-
Edukasi mencakup prinsip gizi, keamanan pangan, hingga strategi membuat menu lebih sehat, dengan hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta.
-
Program ini memperkuat daya saing UMKM sekaligus membuka akses MCU berkala untuk mendukung kesehatan pelaku usaha.
SuaraJakarta.id - Pertamedika IHC dan Rumah BUMN Jakarta berkolaborasi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Gizi Seimbang bagi UMKM F&B 2025 di Rumah BUMN Slipi, Jakarta Barat.
Sebanyak 30 pelaku UMKM mengikuti kegiatan ini dengan antusias, mulai dari sesi pre-test, penyuluhan interaktif, hingga post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman.
Kegiatan edukasi ini jadi langkah strategis dalam mendukung UMKM F&B agar mampu menghasilkan produk makanan yang sehat, aman, higienis, dan memiliki nilai jual lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan perubahan perilaku konsumen yang kini semakin peduli terhadap kualitas pangan dan keamanan makanan yang mereka konsumsi.
Dalam sambutannya, Devi Desianti selaku Direktur Klinik Pertamina IHC menegaskan peran vital UMKM dalam menjaga ketahanan kesehatan masyarakat.
"Ketahanan kesehatan nasional tidak hanya dibangun di ruang rawat inap, tetapi dimulai dari piring makan kita sehari-hari. UMKM adalah garda terdepan penyedia makanan bagi masyarakat," ujarnya.
Ia juga mendorong pelaku UMKM untuk mengadopsi pola gizi seimbang dalam proses produksi. "Dengan formula gizi yang tepat, UMKM dapat menghasilkan produk premium yang lebih sehat dan aman dikonsumsi jangka panjang."
Penyuluhan menghadirkan narasumber dr. Nabila, dokter umum Klinik Pertamina IHC. Dalam sesinya, ia membahas prinsip dasar gizi seimbang, cara menentukan takaran saji, perhitungan kalori, standar keamanan pangan, strategi membuat menu lebih sehat tanpa mengurangi rasa, hingga cara meningkatkan nilai jual produk melalui kualitas gizi.
Peserta terlihat aktif bertanya seputar penggantian bahan, metode pengolahan yang lebih sehat, hingga inovasi resep untuk meningkatkan daya tarik produk mereka.
Untuk memastikan efektivitas penyuluhan, panitia melaksanakan pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai konsep gizi seimbang dan penerapannya dalam bisnis kuliner.
Metode edukasi langsung dan aplikatif ini terbukti mampu meningkatkan pengetahuan serta memberikan wawasan baru yang relevan dengan kebutuhan usaha mereka. Salah satu peserta, menyampaikan kesan positifnya setelah mengikuti kegiatan ini.
"Materinya sangat relevan. Saya jadi tahu cara membuat menu lebih sehat tapi tetap enak. Ilmunya langsung bisa dipraktikkan untuk meningkatkan kualitas produk saya," ujarnya.
Ia berharap edukasi semacam ini dapat terus berlanjut agar UMKM semakin mampu mengikuti tuntutan pasar yang semakin mengutamakan aspek kesehatan.
Rumah BUMN Jakarta menyambut baik sinergi dengan Pertamedika IHC dan menilai kegiatan ini sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kualitas UMKM binaan agar lebih kompetitif.
Selain memberikan edukasi pangan dan gizi, program TJSL Pertamedika IHC juga membuka akses bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan layanan Medical Check-Up (MCU) berkala guna menjaga kesehatan mereka sebagai penggerak ekonomi.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan komitmen bersama untuk terus menghadirkan UMKM Indonesia yang lebih sehat, lebih kuat, serta berdaya saing di tingkat nasional maupun global.