Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 27 Agustus 2020 | 17:05 WIB
Ipin bersama ibunya, Ani, ditemui di kediaman mereka di Desa Sangiang Gede, Kecamatan Semparan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (27/8/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

SuaraJakarta.id - "Auuu," jerit keterkejutan bercampur kesedihan keluar dari mulut Ipin, janda empat anak di Kabupaten Tangerang, Banten. Tak ada hujan dan tak ada angin, gubrak…tempatnya berlindung bersama buah hatinya di kala siang dan malam tetiba ambruk.

Sudah satu bulan rumah yang berada di Jalan Raya Sultan Hasanudin, Desa Sangiang Gede, Kecamatan Separan Timur, itu ambruk. Bahkan nyaris sudah tidak berbentuk. Tersisa hanya atap rumah yang tinggal separuh.

"Kejadiannya sore jam tiga. Untungnya saya sedang di depan rumah. Mendengar suara gubrak saya kaget, teriak, dan langsung istighfar," ucap Ipin ditemui Suara.com di lokasi, Kamis (27/8/2020).

"Saya melihat genteng sudah jatuh berserakan di bawah dan rumah orang tua saya juga ikut terkena," lanjutnya.

Baca Juga: Getir Hidup Transpuan Bandung Dihantam Pandemi Corona Hingga Diskriminasi

Ipin kini hanya bisa termangu. Rumah yang ditinggalinya selama bertahun-tahun itu kondisinya jangankan dipakai untuk beristirahat, dibuat sekadar untuk duduk-duduk pun tak bisa.

Hanya kasur kapuk berukuran kecil yang kotor dan barang-barang yang sudah usang yang dibiarkan tertinggal. Rumah Ipin terletak tepat di belakang kediaman sang ibu, Ani, yang sudah di usia senja.

"Semula atap rumah saya menyatu dengan belakang rumah emak. Tapi memang sudah reot," tuturnya.

Tanggungan Tiga Anak

Kini bukan renovasi rumah yang jadi prioritas Ipin. Untuk biaya kebutuhan menghidupi tiga anaknya saja Ipin harus memutar otaknya ekstra keras.

Baca Juga: Getir Kehidupan Bos Pakaian di Tanah Abang Ubah Haluan Jadi Manusia Silver

Ipin sama sekali tak memiliki pekerjaan. Untuk makan, minum dan kebutuhan lainnya ia ‘berharap belas kasihan’ dari kedua adik perempuannya yang sudah berkeluarga dan juga tinggal bersama sang ibu.

Load More