Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Minggu, 30 Agustus 2020 | 15:46 WIB
Ilustrasi penembakan. (Antara)

"Anakku (Anjas) terkapar, padahal anakku berdiri sama Binmas itu, begitu jatuh anakku kena kepalanya. Polisi dari Binmas mundur sambil berteriak jangan menembak, berhenti menembak, kata pak Binmas," kata Jawab menceritakan.

Setelah Binmas berteriak, tembakan pun akhirnya berhenti. Warga yang geram melihat aksi brutal tersebut kemudian mengejar polisi yang menembak.

Dari situ, ketiga korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Anjas sendiri dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor.

"Bayangkan saja, saya tidak tahu pas anak saya diseret naik ke motor dan dibawa ke rumah sakit. Saya tidak tahu kalau itu anak saya. Kalau saya tahu itu anak saya lain ceritanya. Orang tua mana yang tidak sakit melihat itu," katanya.

Baca Juga: Terpopuler: Posisi Tidur Jadi Indikator Selingkuh, Senang Suami Transgender

"Anak saya diseret naik motor polisi, sampai kakinya itu kasihan hilang kukunya," sambung Jawad.

Jawad pun tidak tahu apakah ketiga pemuda tersebut adalah korban salah sasaran atau tidak.

"Kita tidak tahu apakah salah sasaran atau tidak, atau bagaimana? Kalau polisi kan menembak biasanya mengarah ke atas dulu, ini langsung mengarah ke depan. Bahkan Binmas sendiri berteriak," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Baca Juga: 6 Posisi Tidur dengan Pasangan dan Artinya, Bisa Jadi Indikator Selingkuh

Load More