SuaraJakarta.id - Nestapa, nasib yang harus dihadapi warga Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang terdapak pembangunan ruas jalan tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran atau Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2). Pasca dilakukan penggusuran, nasib mereka terlunta-lunta.
Lantaran tak memiliki tempat tinggal lagi, mereka sempat bermukim seadanya.
Sebagian dari mereka saat usai penggusuran ada yang terpaksa bermalam di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang.
"Kita nginep di Gedung DPRD semalam. Alhamdulilah mereka (DPRD) menyediakan tempat," ujar warga, Alwi kepada SuaraJakarta.id di lokasi pengungsian, Rabu (2/9/2020).
Sementara untuk makannya, mereka dapatkan dari sejumlah orang.
Hanya nasi bungkus, namun cukup untuk mengganjal perutnya yang lapar.
"Nasi bungkus itu dikasih orang-orang. Mau masak gimana perabotan juga udah dipindahkan, belum rapih," ujar Alwi yang juga warga RT 001 RW 001, Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
Hal senada diungkapkan Saprudin. Menurut dia ada juga yang bertahan dilokasi mendirikan tenda dan bermalam di halaman Kantor Kecamatan Benda.
Sebagian lagi memilih untuk bermalam di rumah sanak saudaranya.
Baca Juga: Modus Cepat Dapat Jodoh, Jaidil Cabuli ABG di Kabupaten Tangerang
"Kemarin itu ada yang nginep di penggusuran. Dirikan tenda, tapi sekarang kan semuanya sudah dapat kontrakan," ujarnya.
Warga lainnya Kiki yang dari awal lantang bersuara mengatakan kalau awalnya kontrakan yang disediakan pihak KemenPUPR tidak layak.
Luasnya tak sesuai dengan jumlah 1 keluarga.
"Cuma 3 petak bayangkan saja. Jelas kami menolak. Kan ada yang 1 keluarga 10 orang masa cuma 3 petak. Ada juga yang udah tua, nggak bisa jalan. Saya mikirin warga lainnya juga bukan saya doang," ujarnya.
Beruntung, tak lama kemudian DPRD Kota Tangerang bertindak cepat. Mereka memberikan fasilitas rumah kontrakan yang lokasinya tak jauh dari tempat penggusuran.
Kini, Kiki beserta warga lainnya tengah tengah berjuang untuk kepastian harga ganti rugi rumah mereka. Pasalnya mereka tidak terima lantaran rumahnya dihargai tak sesuai.
Berita Terkait
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Cegah Pencemaran, TPA di Jabodetabek Diminta Tutup Tumpukan Sampah
-
Enggan Berpikir Jauh, Persita Tangerang Fokus Laga Demi Laga
-
Kelas Rusak, Guru Mengundurkan Diri: Realitas Miris di SMK Al-Anshor Tangerang
-
Klasemen BRI Super League Pekan 9: Borneo FC, Persita Tangerang, dan Persija Jakarta di Puncak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Wanita Ini Ngamuk ke Polisi Saat 'Catcalling', Apa yang Terjadi?
-
Kenapa Kasus Tom Lembong Dihentikan Tapi Terdakwa Lain Tetap Lanjut? Ini Penjelasan Hakim
-
Satu Unit Mobil Disita KPK Dari Rumah Mantan Sekjen Kemenaker
-
Waspada! Hujan Mikroplastik Mengintai, Ini Bahaya dan Cara Melindungi Kulit Kamu
-
Goodbye Taksi Online Luar Bali: Aturan Baru Lindungi Sopir Lokal