Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 04 September 2020 | 16:33 WIB
Pasangan Mohammad Idris- Imam Budi Hartono mendeklarasikan sebagai calon walikota dan wakil walikota di Hotel Bumi Wiyata pada Jumat (4/9/2020) . (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJakarta.id - Pasangan Mohammad Idris- Imam Budi Hartono mendeklarasikan sebagai calon walikota dan wakil walikota di Hotel Bumi Wiyata pada Jumat (4/9/2020) .

Semua Ketua partai politik pengusung Idris-Imam seperti PKS, PPP, Demokrat, dan Partai Berkarya memberikan sambutannya.

Namun ketika Ketua DPC Partai Demokrat Depok Edi Sitorus memberikan sambutan dan memberikan semangat kepada peserta di acara deklarasi itu salah sebut pasangan calon walikota dan wakil walikota.

"Hidup pasangan Idris-Pradi," kata Edi yang langsung disambut riuh sorak massa pendukung.

Baca Juga: Pilkada Depok 2020: Pradi Supriatna-Afifah VS Mohammad Idris-Imam Budi

Menyadari dirinya salah menyebut pasangan calon, Edi langsung meralat ucapannya.

"Eh salah. Maaf, maaf. Yang satu (Pradi) dah kita lupakan itu. Maksud saya pasangan Idris-Imam,” ucapnya segera meralat.

Edi berharap pasangan ini mampu membangun Depok lebih baik lagi. Terbukti dengan kemampuan Idris yang telah memimpin Kota Depok selama 5 tahun.

Sebelumnya, Idris juga menjabat sebagai wakil walikota bersama Nur Mahmudi Ismail.

Sementara itu, calon wali kota Mohammad Idris mengaku tak gentar dengan pasangan Pradi -Afifah yang diusung dan didukung 12 Partai politik pada Pilkada Depok 2020.

Baca Juga: Cerita Awal Istri Wali Kota Depok Positif Corona hingga Tulari 7 Orang

Sedangkan, Idris mengaku hanya empat parpol yang mengusung dan pendukung.

"Kita punya 17 kursi (dari 3 parpol) syarat utama mendaftarkan pasangan Idris-Imam. Tapi saya yakin 3 parpol ini bernilai ratusan ribu suara. Mereka mempunyai power memenangkan pasangan Idris-Imam," pungkasnya.

Kontributor : Supriyadi

Load More