SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Bekasi masih menangani kasus munculnya semburan air bercampur lumpur di pekarangan Waterpark Kranggan, Jalan Lembur I RT 03/04, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi. Saat ini, kasusnya masih dalam tahap pelacakan perizinan.
Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Marlena Widiawati mengatakan bahwa perizinan tersebut berada di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Pihaknya kata dia, hanya memonitoring apabila ada terjadi kerusakan dari alam atau lingkungan.
“Tetapi idealnya sebelum dilakukan pengeboran ada kajian uji geolistrik, kemudian mengajukan izin pengeboran dan pengeboran dilaksanakan oleh juru bor yang tersertifikasi,” kata Lena, Minggu (6/9/2020) saat dihubungi SuaraJakarta.id.
Informasi yang didapat dilapangan, pemilik Waterpark Kranggan bukan saja mengelola kolam renang.
Namun juga memproduksi air mineral.
Sementara sampai saat ini belum diketahui tujuannya pengeboran itu untuk keperluan apa. Sebab saat SuaraJakarta.id ingin mengkonfirmasi ke lokasi, malah diusir.
“(Makanya) uji geolistrik tujuannya untuk mengetahui lapisan tanah pada area tersebut, sehingga hasil uji geolistrik dijadikan acuan pada saat pelaksanaan pengeboran,” timpalnya.
Untuk memgetahui detailnya, sambung dia, harus mengatahui terlebih dahulu soal kelengakapan perizinan.
Pihaknya masih berkoordinasi dengan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Geologi.
Baca Juga: Semburan Lumpur Kranggan Muncul karena Galian Sumur Bor Kolam Renang
“Kalau soal pengeboran propinsi dan pusat. ESDM terkait ekploitasi yang ada di dalam bumi, baik itu air, gas, dan tambang lainnya,” tutup Lena.
Pantauan di lapangan, lokasi itu berada di pekarangan kolam renang Waterpark. Semburan lumpur nampaknya masih keluar jika dilihat saluran air milik warga. Deras dan keruh.
Pengelola atau pemilik kolam renang itu tidak bisa ditemui. Kini, Waterpark Kranggan ditutup.
Akses semburan air berlumpur pun sudah di tutup rapat oleh pemilik kolam renang.
Sebagaimana diketahui, video berdurasi 19 detik viral di media sosial. Dalam video itu nampak semburan lumpur tinggi keatas, menyembur hingga menggenangi permukiman warga.
Salah seorang yang merekam video itu juga sempat terkejut dan menyebut semburan lumpur ini mirip di Lapindo Sidoarjo.
"Semburan lumpur kayak Lapindo di sekitaran Kranggan Bekasi," ucap orang dalam video itu.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
6 Fakta di Balik Semburan Lumpur 25 Meter Gegerkan Tulang Bawang
-
Fakta-Fakta Semburan Lumpur di Demak, Muncul dari Kamar, Terdengar Letusan hingga Bau Gas
-
5 Fakta Semburan Air Berlumpur di Indralaya Sumsel: Proyek Pemprov hingga Ketakutan Warga
-
Gempar Semburan Lumpur Tanah Merah Gandul Depok, Mirip Sambal Kacang hingga Pasha Ungu Sewot
-
Muncul Semburan Lumpur Hingga Belasan Meter, Warga di Perbatasan Indonesia-Timor Leste Gempar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ngeri! Bus Transjakarta Hantam Bangunan di Cakung, Penumpang dan Warga Terluka
-
Jumat Berkah Banjir Rezeki: Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Disini Ada Saldo Rp 149 Ribu
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?