Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 11 September 2020 | 16:45 WIB
Calon wali kota Depok Pradi Supriatna (pegang mik) didamping calon wakil wali kota saat menjelaskan turunya rekomendasi SK di kantor DPC PDI Perjuangan Depok, Jumat (17/7/2020). [Suara.com /Supriyadi]

SuaraJakarta.id - Baru dimulai, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok diwarnai isu pelecehan verbal. Bakal calon wakil wali kota Afifah Alia merasa dilecehkan secara verbal oleh lawannya yaitu Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wakil Wali Kota di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung Jawa Barat pada tanggal 8 September 2020.

Di hadapan orang-orang, Imam Budi Hartono menyebut jika Afifah sekamar dengannya. Saat itu tengah dilakukan pembagian kamar untuk para peserta di rumah sakit tersebut.

"Kamar kandidat pilkada Depok bersebelahan, saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran ‘sekamar sama saya saja, Afifah’," kata Afifah saat dihubungi SuaraJakarta.id, Jumat (11/9/2020).

Ia menjelaskan, bahwa yang disampaikan Imam Budi termasuk dalam kategori pelecehan verbal. Mendapat hal itu, Afifah mengaku geram dan memilih diam pada waktu itu.

Baca Juga: GEGER Spanduk Muhammadiyah Tak Rela Depok Dipimpin PKI Perjuangan

"Itu terjadi di hari pertama, saat pihak RS membagikan kamar isolasi untuk kami semua peserta pemeriksaan kesehatan. Saya sadar posisi saya yang belum pernah menjabat apa-apa sebelumnya, saya hanya warga biasa. Saya juga sudah dengar beberapa cibiran orang, perempuan kok berani-beraninya ikutan pilkada kota. Saya yang sesama kandidat saja dengan entengnya dilecehkan oleh kandidat lain, karena saya perempuan," kata dia.

Terpisah, Bakal calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono memberikan klarifikasi terkait tudingan dirinya melakukan pelecehan seperti yang dituduhkan oleh Bakal Calon Wakil Wali Kota Depok dari PDIP Afifah Alia.

Imam menjelaskan, saat itu dirinya bersama Mohammad Idris bertemu dengan Pradi Supriatna serta Afifah Alia untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Imam berusaha mencairkan suasana yang dirasa kaku.

"Jadi yang sebenarnya terjadi kan kita pasangan berdua nih Paslon, baru ketemu di Rumah Sakit Hasan Sadikin kan, ya kan nggak enak, gimana sih dua pasang terus kaku kan ketemu kan, pastikan nggak enak gitu," kata Imam ketika dikonfirmasi Suara.com.

Baca Juga: Lawan Koalisi Gemuk di Pilkada Depok, Idris-Imam: Nggak Masalah

Dia menuturkan saat itu hanya tiga orang yaitu dirinya sendiri, Mohammad Idris dan Pradi Supriatna yang terlibat pembicaraan dengan nada bercanda dan gurauan, sehingga suasana mencair.

Load More