SuaraJakarta.id - Pemerintah DKI Jakarta mulai hari ini Senin (14/9/2020) menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB secara ketat. Situasi di Stasiun Bogor, Jawa Barat, tampak lenggang dan tak ada penumpukan.
Berdasarkan pantauan Suara.com, sejak pukul 08.00 WIB tampak tak ada antrean yang biasanya terjadi. Para penumpang hilir mudik dengan lancar tanpa tersendat baik di area selasar hingga pintu masuk ke area dalam stasiun.
Di bagian loket tiket harian berjamin (THB), juga tak ada antrean mengular. Para penumpang hanya butuh sekitar 3 menit untuk berada di loket THB.
Kondisi ini cukup berbeda lantaran pada pekan awal biasanya situasi di Stasiun Bogor para penumpang tampak menumpuk. Antrean panjang mengular pun tak terhindarkan.
Apalagi dalam penerapan PSBB kali ini sejumlah aturan dalam Kereta Rel Listrik (KRL) kembali disesuaikan dimana jam operasional dibatasi mulai 04.00 sampai 21.00 WIB saja. Kemudian tiap kereta hanya boleh diisi 64 orang saja.
Salah satu penumpang yang berangkat dari Staisun Bogor untuk bekerja di Jakarta, Anggita mengatakan, dirinya masih harus bekerja di hari pertama PSBB. Menurutnya, ia kali ini berangkat tanpa mengantre.
"Senin pagi sudah di sini tanpa antre. Alhamdulillah kayak PSBB beneran ini," katanya di lokasi, Senin (14/9).
Diketahui, aturan baru penerapan PSBB ini tertuang dalam Peraturan Gubernur nomor 88 tahun 2020 yang diterbitkan hari ini. Aturan ini merevisi Pergub nomor 33 tentang pelaksanaan PSBB yang sempat diberlakukan di masa awal pandemi sejak 10 April sampai bulan Juni.
"Kita memasuki fase pembatasan yang berbeda dari masa transisi kemarin," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (13/9/2020).
Baca Juga: Ingat! Ini Jam Operasional MRT Saat PSBB Total di Jakarta
"Prinsipnya dalam masa PSBB yang berlaku di Jakarta sejak tanggal 10 April dan sampai sekarang masih berstatus PSBB," tambahnya.
Dalam aturan ini, Anies hanya mengizinkan 11 sektor yang dianggap penting untuk beroperasi, sama seperti aturan PSBB awal pandemi. Namun kali ini bedanya, selain 11 sektor itu, perkantoran boleh dibuka dengan syarat maksimal kapasitas 25 persen.
Berita Terkait
-
Ingat! Ini Jam Operasional MRT Saat PSBB Total di Jakarta
-
3 Stasiun Depok Sepi di Hari Pertama Jakarta PSBB Total
-
Resmi! Mulai Hari Ini Ganjil Genap Ditiadakan Selama PSBB Total di Jakarta
-
TOK! Kota Depok Perpanjang PSBB Sampai 29 September
-
Anies: Pasien Positif Corona Tolak Isolasi Akan Dijemput Polisi
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
Terkini
-
6 Rangkaian Produk Mustika Ratu untuk Aktivitas Outdoor Seharian
-
Transaksi QRIS Antar Negara via Livin by Mandiri Tumbuh 3 Kali Lipat, Mudahkan Nasabah
-
DJKI Menyatakan Streaming Pribadi Tidak Sah untuk Ruang Publik Komersial
-
Rekomendasi Aloe Vera Gel Murah dan Serbaguna untuk Perawatan Harian
-
Rekomendasi Cat Jotun untuk Kamar Mandi: Tahan Air, Anti Jamur, dan Mudah Dibersihkan