Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Jum'at, 18 September 2020 | 07:32 WIB
Petugas pemakaman Covid-19 di Tangsel, Aditya. [Suara.com/Wivy]

"Saya usahain agar tidak ada yang tahu baik keluarga dan tetangga. Takutnya, kalau sampai tetangga tahu, malah nanti disudutkan, dijauhi dan diasingkan karena dianggap bawa Virus Corona," pungkasnya.

Lain lagi cerita dari petugas pemakaman termuda di TPU Jombang. Akmal Fauzani Fadilah namanya. Remaja 16 tahun itu, bertugas sebagai penyemotot disinfektan kepada para petugas setelah selesai pemakaman.

Akmal mengaku, dirinya sempat dibully oleh temannya di sekolah dianggap pembawa Virus Corona.

"Pertama-tama, temen-temen sempet pada ngehindar, dibilangnya jangan deket saya ada corona-corona. Tapi saya cuek aja sih," ungkapnya santai.

Baca Juga: Gawat! Lima Pejabat Pemkot Tangsel Positif Covid-19

Akmal, merupakan pelajar di salah satu sekolah SMK di Ciputat duduk dikelas XII. Dia membagi waktu belajarnya di malam hari dan siangnya fokus standby di TPU Jombang.

Para petugas pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Jombang, Rawa Lele, Kecamatan Ciputat Tangsel itu sudah standby di lokasi pemakaman pukul 08.00 WIB dan waktu pulangnya sekira pukul 21.00 WIB.

Tetapi jika sedang meningkat, petugas yang berjumlah 12 orang terbagi dua tim masing-masing tim 6 orang itu bisa pulang larut sampai pukul 24.00 WIB.

Kini, jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di lahan sekira 1.900 meter persegi itu ada 227 jenazah.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Baca Juga: 3 Pegawai Pemkot Tangsel Reaktif: 2 Bulan Keliling dan Geli saat Tes Swab

Load More