Pandemi Covid-19 hingga kini masih mewabah di Tanah Air. Hari ini, tercatat ada tambahan sebanyak 4.071 kasus. Secara kumulatif kasus Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 252.923 kasus.
Pandemi tak berkesudahan tersebut memang ngeri. Tapi, menurut Era, banjir kali ini lebih menakutkan.
"Makanya kalau di luar sana orang-orang pada heboh virus Corona, kalau di sini lebih parah," kata Era seraya bercanda.
Candaan Era itu bukan tanpa alasan. Bagi dia, hidup di tengah pandemi Covid-19 dan tinggal di kawasan banjir adalah kenyataan yang tidak bisa dilerai.
Hantu bernama penyakit kulit menjadi salah satu alasannya. Terkadang, Era dan warga di lingkungannya membersihkan sisa banjir tanpa perlengkapan yang mumpuni.
Kalaupun harus memakai sepatu boots, itu hanya selingan. Para warga yang bermukim di RW 03 lebih sering berjibaku membersihkan lumpur dengan kaki telanjang.
"Bakteri dari mana-mana, kami bersihin sisa banjir enggak pakai apa-apa. Paling kalau ada bantuan baru pakai sepatu boots. Kalau enggak mah nyeker, gatel-gatel. Bakteri pada nempel," lanjut dia.
Saat banjir, Kali Ciliwung kerap menyisakan sampah di lingkungan tempat tinggal Era.
Sampahnya beragam, mulai dari plastik, puing-puing bangunan, bangkai tikus, hingga bangkai kambing.
Baca Juga: BPBD: Ada 40 Kampung di Bogor Terdampak Bencana Longsor dan Banjir
"Kadang ada bangkai tikus, pernah juga ada bangkai kambing," sambungnya.
Dan Banjir, Makin Akrab
Menyelami banjir lebih nikmat ketimbang memotret harga rumah. Kenyataan seperti itu harus dijalani Era beserta keluarga.
Keinginan untuk pindah ke kawasan lain, yang lebih aman dari banjir, sudah Era kubur dalam-dalam. Menurut dia, pindah rumah bukan sekedar pindah. Ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan. Paling penting adalah uang.
Ketimbang ngontak di tempat lain, Era memilih bertahan di rumahnya saat ini. Rumah yang menjadi pelabuhannya sejak masa kanak-kanak. Rumah warisan dari orang tuanya. Rumah yang makin mengakrabkan Era dengan satu kenyataan: banjir.
"Ya gimana, sudah makanan sehari-hari juga. Mau pindah, tapi ke mana? Duitnya dari mana? Pindah rumah kan pakai duit. Ngontrak juga bayar. Ini rumah yang saya tinggalin warisan dari orang tua," tutup dia.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Kekeringan, Banjir Ekstrem Ternyata Sama Mematikannya untuk Padi
-
Urusan Banjir 'Abadi' Belum Selesai, Wakil Ketua DPR RI Turun Kembali ke Desa Karangligar
-
Banjir Bukan Takdir: Mengapa Kita Terjebak dalam Tradisi Musiman Bencana?
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aksi Bersih-bersih Barang Ilegal: Menteri Purbaya Tepis Tawaran Pajak dari Pedagang Thrifting
-
Buruan! 10 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
-
Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik: Makin Praktis!
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon