SuaraJakarta.id - Kapasitas rumah sakit (RS) rujukan untuk pasien terpapar virus Corona di Jakarta semakin menipis. Pasalnya jumlah orang yang terjangkit Covid-19 terus bertambah setiap harinya hingga ribuan orang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Dwi Oktavia menyatakan, saat ini presentase keterpakaian tempat tidur atau bed isolasi pasien corona tersisa 17 persen.
Artinya dari total 4.508 kapasitas 67 RS rujukan, 83 persennya sudah terisi oleh pasien corona saat ini.
"Dari jumlah tempat tidur isolasi sebanyak 4.508 di 67 RS rujukan, hingga 20 September kemarin, persentase keterpakaiannya sebesar 83 persen," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Selasa (22/9/2020).
Sementara itu, ruang Intensive Care Unit (ICU) hanya tersisa 23 persennya. Jumlah kapasitas ICU di RS rujukan saat ini adalah 658 kamar.
"Jumlah tempat tidur ICU sebanyak 658 di 67 RS rujukan hingga 20 September, persentase keterpakaiannya sebesar 79 persen," jelasnya.
Tambahan Tempat Tidur
Jumlah kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 ini sebenarnya sudah ditambah sebanyak 800 bed oleh Pemprov DKI saat memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jilid II.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, 800 kapasitas tambahan itu berasal dari pengalihan kamar untuk pasien biasa menjadi khusus corona.
Baca Juga: Hari Kesembilan PSBB Jilid II, Pasien Corona DKI Jakarta Tambah 1.122 Orang
Ada juga kerja sama dengan RS swasta yang menjadi rujukan baru.
"Jadi ada penambahan sekitar 800 tempat tidur," ujar Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Dari tambahan 800 kasur, maka diperkirakan bed untuk Intensive Care Unit (ICU) akan bertambah 200. Lalu untuk ruang isolasi pada RS yang menjadi rujukan akan bertambah 600 bed.
"Poinnya, ICU dari total awal 400an sampai sekarang, saat ini kan 528, akan menjadi sekitar 600. Jadi nambah sekitar 200," tuturnya.
Hari ke-9 PSBB Jilid II
Sebelumnya, jumlah pasien positif terjangkit Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Hingga hari kesembilan penerapan PSBB Jilid II, Selasa (22/9/2020) ada 1.122 orang lagi yang dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?