Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 23 September 2020 | 15:43 WIB
Kondisi Balqis Aulia Rahma, bocah berusia 9 tahun di Bekasi, mengidap penyakit langka Vaskulitis, saat ditemui Suara.com, Rabu (22/9/2020). [Suara.com/Mochamad Yacub Ardianysah]

Firman dan Wismawati dilema dengan kondisi anaknya sehingga tidak tahu lagi harus berbuat apa.

"Amputasi itu saya benar-benar nggak tega. Kata dokter kalau mati rasa nanti copot sendiri, kalau masih kerasa bisa sembuh," ungkapnya.

Firman menjelaskan, penyakit yang diidap anaknya sudah terjadi sejak Maret 2019 lalu. Kala itu, Balqis terkapar tak berdaya dan hanya bisa menggerakkan badannya saja.

"Dulu awalnya itu tiba-tiba saja lumpuh, nggak bisa ngapa-ngapain, sampai ke kamar mandi harus saya gendong," kata dia.

Baca Juga: Bekasi Punya 3 Hotel Tampung 300 Orang Positif Corona di Kawasan Cikarang

Bingung dengan kondisi putrinya, Firman membawa balqis ke Rumah Sakit Ananda. Di sana, dokter menyampaikan bahwa Balqis mengidap penyakit TB Paru.

Penyampaian dokter kepada orang tua Balqis membingungkan. Ia sempat menanyakan efek penyakit TB Paru itu kepada sang dokter tidak berimbas pada kelumpuhan.

Namun, dokter di sana menyampaikan bahwa penyakit TB Paru yang menyerang Balqis merambat cepat. Alasannya karena tubuh Balqis yang kurus.

"Katanya kena tulang karena kurus dan harus dirawat. Nah waktu itu di rawat memang lima hari saja," ujarnya.

Setelah 5 hari, Balqis dibawa pulang ke rumah. Namun, kondisinya tak membaik, bahkan mulai muncul keanehan pada kulit di jari tangan dan kakinya.

Baca Juga: Viral Baim Terus Lantunkan Ayat Alquran Meski Terkapar Sakit, Bikin Haru

Melihat kondisi Balqis semakin parah, Firman dan sang istri kemudian membawa putrinya ke RSUD Bekasi dan dirawat selama 10 hari.

Load More