Hal senada diungkapkan oleh anggota Komisi III DPR RI, Sariffudin Sudding. Dia bahkan meminta agar terpidana mati kasus narkoba baiknya dipindahkan ke Lapas Nusakambangan Cilalap, Jawa Tengah.
"Nah memang kita minta supaya terpidana mati narkoba ini dipindahkan ke Nusakambangan. Jangan lagi ditempatkan di sini. Harus sudah mulai dipindahkan," katanya.
Selain itu, ia menyetujui adanya penambahan sipir di Lapas. Sebab, di Lapas Kelas I Tangerang jumlah tahanan kurang lebih 2 ribu narapidana. Sedangkan, pegawai Lapas hanya 80 orang.
"Semua Lapas begitu dengan over kapasitas dengan jumlah sipir yang minim ya hampir semua, tidak hanya di Tangerang dan ini yang kedepannya harus diperbaiki sistem penjagaan tahanan yang dilakukan oleh para sipir," katanya.
Saat melakukam kunjungan, Sudding mendapati kalau Cai dapat melarikan diri karena berkomunikasi dengan rekannya yang berada di luar Lapas menggunakan telepon genggam.
Alat tersebut dia dapatkan dari teman 1 selnya yang juga merupakan Warga Negara China.
"Teman 1 kamarnya WNA China juga yang punya HP dan HP itu dibawa yang bersangkutan. Keterangan dari teman 1 selnya menurut Kalapas tadi dan setelah dilakukan proses interograsi bahwa ada dugaan kuat dia ikut membantu masalah galian," jelas Sudding.
"Tapi yang bersangkutan tidak kabur karena hukumannya 17 tahun dan masih ada harapan untuk bebas," tambah Sudding.
Sudding menyayangkan tindakan tidak responsif yang dilakukan oleh pihak Lapas Klas 1 Tangerang. Lantaran mereka baru membuat laporan 5 hari setelah pelarian Cai.
Baca Juga: Melongok Lokasi Napi China yang Kabur, Habiburokhman: Ngga Masuk Akal
Diketahui, Cai kedapatan tak berada di selnya pada Senin, (14/9/2020) lalu. Sementara laporan kepolisian dibuat pada Jumat (18/9/2020).
Saat ditanya mengenai ihwal laporan tersebut Kepala Lapas Klas 1 Tangerang, Jumadi membantahnya.
"Langsung dilaporin kok (Senin) udah ya," kilahnya.
Jumadi menjelaskan kaburnya napi asal China itu karena Lapas Klas 1 Tangerang minim petugas atau sipir. Ia menyebut kalau sebenarnya kapasitas Lapas tersebut hanya untuk 600 napi.
"Sekarang ada 2340 napi dan 80 persen adalah narkoba. Sisanya adalah pidana umum teroris dan sebagainya," kata Jumadi.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Ham Banten, Andika Dwi Prasetya mengatakan, saat ini kasus tersebut tengah didalami. Dari hasil penyelidikan kata dia ada 5 orang yang dianggap bertanggung jawab soal pelarian Cai.
Berita Terkait
-
Melongok Lokasi Napi China yang Kabur, Habiburokhman: Ngga Masuk Akal
-
Napi China Kabur, Komisi III DPR Semprot Kalapas: Emang Gak Diawasi?
-
Tinjau Lokasi Pelarian Napi China, Komisi III DPR RI: Coba Pikir Pake Otak!
-
Waduh! Ternyata Jaringan Teroris di Jateng Tersebar Hingga ke Luar Negeri
-
Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Oknum Lapas soal Kaburnya Napi WN China
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cuan Instan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini Siap Diklaim, Saldo hingga Rp145 Ribu Langsung Cair
-
Lisa Mariana Tes DNA di Singapura? Ini Respons Tim Hukum Ridwan Kamil
-
Livin Merchant Milik Bank Mandiri Menangkan AIBP Enterprise Innovation Awards 2025
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi
-
Polisi Masih Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Jakarta