SuaraJakarta.id - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir membuat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang Selatan diperpanjang. Dampaknya pun dirasakan oleh berbagai sektor usaha, termasuk panti pijat.
Seperti yang dikeluhkan oleh pengusaha panti pijat di Tangsel bernama Dudi Ahdiat. Pemilik panti pijat Galuh Centre itu hanya bisa pasrah terhadap situasi pandemi Covid-19.
Dia menghadapi dilema, satu sisi harus mengikuti kebijakan pemerintah tetapi satu sisi dia memikirkan nasib para karyawannya agar tak kelaparan di tengah wabah Covid-19.
Dari 16 unit panti pijat dan bekam yang dimiliki, Dudi terpaksa harus menutup setengah dari unit usaha yang dirintis keluarganya itu.
Baca Juga: Temukan Kejanggalan soal Kaburnya Napi Asal China, Desmond: Aneh bin Ajaib
Penyebabnya, pengunjung para pekerjanya sudah menyerah lantaran takut terpapar Covid-19 kemudian memilih pulang kampung. Tapi, setengahnya lagi masih bertahan hingga saat ini.
"Sebelum ada Covid biasanya penghasilan sau outlet mencapai 2-3 juta perbulan, tapi setelah ada Covid turun drastis," kata Dudi di rumahnya di Puri Serpong 1, Setu, Tangsel, baru-baru ini.
Penghasilan outlet panti pijatnya anjlok, diperparah dengan adanya penerapan PSBB yang melarang aktivitas salah satunya panti pijat beroperasi.
Kondisi tersebut terasa memburuk selama beberap bulan. Kemudian muncul harapan ketika PSBB kembali dilonggarkan sekira Juli lalu.
"Tetapi sekarang, PSBB diperpanjang lagi selama satu bulan karena kasus Covid belum tuntas. Akibatnya penghasilan panti pijat nyungsep lagi. Pokoknya amsyong dah!" keluhnya.
Baca Juga: Melongok Lokasi Napi China yang Kabur, Habiburokhman: Ngga Masuk Akal
Meski begitu, dia memilih bertahan dan tetap membuka sebagian outletnya itu. Tak lain, agar para karyawannya tetap dapat penghasilan dan tidak kelaparan di tengah pandemi Covid-19.
"Saat ini yang penting anak buah bisa makan aja udah bersyukur. Yang penting makan, jangan mati kelaperan bukan mati akibat Covid-19,” ungkapnya.
Meski tetap beroperasi, Dudi mengaku, menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Dengan mewajibkan para karyawannya memakai masker dan rajin mencuci tangan. Dia pun, tak lagi melayani panggilan pijat dan mereka yang dilayani pijat hanya yang mendesak.
"Misalnya ada pasien yang abis jatuh dari motor minta diurut ya kita layani. Tetapi kalau ada yang lagi demam suhunya di atas normal ya mending tutup daripada beresiko tertular Covid-19," tegasnya.
Dudi yang sudah menjadi terapis pijat sejak tahun 90-an itu tak berharap muluk-muluk. Ia hanya berharap, vaksin COvid-19 segera ditemukan.
"Harapanya bukan soal bantuan dari pemerintah, tapi semoga pemerintah cepat menemukan vaksin Covid-19. Bukan berarti menyampingkan harapan bantuan stimulus dari pemerintah, tapi bergantung bantuan aja enggak cukup. Pemerintah juga sudah kewalahan. Jadi berharap kondisi segera normal lagi seperti sebelum ada covid," tutupnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Dituduh Mencuri, Bocah 10 Tahun di Tangerang Disetrum hingga Disiram Air Miras
-
Said Didu Tolak Mediasi dengan Apdesi: Apanya yang Dimediasi
-
Bakal Cabut Laporan, Apdesi Siap Selesaikan Perkara Said Didu Lewat Jalur Musyawarah
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Anis Yakin Pramono-Rano Karno Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024
-
Bakal Didaur Ulang, KPU DKI Jakarta Pastikan Sisa Surat Suara Tak Jadi Bungkus Gorengan
-
Dukung Persija Bangun Stadion Sendiri, Rizky Ridho Berharap Cepat Terealisasi
-
Persija Ditinggal 3 Pemain, Carlos Pena Siap Maksimalkan Skuat yang Ada
-
Bank Mandiri dan Tzu Chi Luncurkan Kartu Kredit Berbasis Donasi dan Layanan Filantropi Digital di Livin'