SuaraJakarta.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan mengadakan pelatihan evakuasi tsunami. Hal ini dilakukan untuk menguji kesiapan sistem diseminasi dalam menghadapi ancaman gempa bumi yang berpotensi gelombang pasang itu di selatan Pulau Jawa.
Rencana kegiatan simulasi yang akan diselenggarakan BMKG tersebut telah disiapkan sejak lama.
Tidak berkaitan dengan penemuan hasil riset ITB tentang prediksi potensi tsunami di selatan Pulau Jawa.
"Jadi dalam waktu dekat ini akan ada kegiatan Indian Ocean Wave Exercise 20 (IOWave20). Itu simulasi," kata Kepala Pusat Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono saat dihubungi, Jumat (25/9/2020).
Kegiatan tersebut setiap dua tahun sekali dan rencananya telah disiapkan sejak 2019 untuk menguji kesiapan sistem diseminasi BMKG dalam menghadapi ancaman gempa yang berpotensi tsunami.
Sebelumnya, ada hasil riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menyebutkan kemungkinan potensi gempa dengan magnitudo 9.1 yang berpotensi tsunami hingga 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur.
"Jadi kalau ini tidak ada kaitannya dengan riset (ITB, red.). Sebenarnya kita sudah menyiapkan jauh hari sejak 2019. Kita sudah menyiapkan bahwa nanti di selatan Jawa akan ada skenario gempa yang magnitudonya 9.1. Itu sudah kita siapkan jauh hari," kata dia.
"Itu agenda dua tahunan. Kita sudah kita siapkan jauh hari, dan kebetulan skenarionya sama (dengan skenario hasil riset ITB, red.), karena mereka juga menggunakan data BMKG. Tapi bukan karena ada viral itu terus kita membuat latihan, itu tidak," kata dia.
Sebelumnya, BMKG telah membuat skenario yang memprediksi potensi gempa bumi dengan magnitudo 9.1 di kedalaman 10 kilometer di selatan Pulau Jawa.
Baca Juga: BMKG Sebut Ada 6 Daerah Berpotensi Diterjang Tsunami, Sampai 20 Meter?
Skenario tersebut, katanya, untuk menguji kesiapan sistem diseminasi BMKG dan tidak untuk meresahkan masyarakat.
Tetapi, katanya, demi menyiapkan upaya mitigasi terbaik untuk menghadapi kemungkinan potensi gempa yang dapat menimbulkan tsunami.
"Bahwa itu terjadi atau tidak kita enggak pernah tahu, tetapi kesiapsiagaan itu penting. Dan untuk kita adalah menguji sistem yang ada di BMKG, khususnya diseminasinya," ujar dia.
Dalam kegiatan tersebut, BMKG akan menyimulasikan langkah-langkah evakuasi bilamana terjadi gempa yang berpotensi tsunami, sehingga dapat dipahami para pemangku kebijakan kebencanaan di masing-masing daerah yang berpotensi terkena dampak tsunami.
"Jadi yang jelas diseminasinya seolah-olah ada gempa, baru kita proses, kemudian kita diseminasikan apakah diseminasinya itu lancar. Dan yang paling penting adalah informasi itu dipahami oleh 'stakeholder', pemangku kebencanaan di daerah," ujarnya.
Ia mengemukakan tentang pentingnya informasi peringatan dini kebencanaan yang bisa dipahami oleh pemda untuk mengambil kebijakan yang tepat.
Berita Terkait
-
Waspada Banjir Rob, Pesisir Jakarta Terancam Sepekan ke Depan
-
DPR Minta Pemerintah Jangan Remehkan Peringatan BMKG soal Bibit Siklon 93S
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?