Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 29 September 2020 | 12:42 WIB
Lokasi aksi penganiayaan di Ciputat (Suara.com/Wivy)

SuaraJakarta.id - Nasib malang dialami Putra Muhamad Shidqi (22), lantaran menjadi Putra pengeroyokan sehingga babak belur dan mengalami luka parah di bagian tangannya akibat sayatan botol minuman keras.

Putra menjadi pengeroyokan di Jalan Abri Masuk Desa (AMD) V, Kampung Sawah, Kelurahan Sawah Lama, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
Aksi brutal itu, terjadi pada malam Minggu atau Sabtu (26/9/2020).

Ketua RT 01 RW 07 Kampung Sawah Nasir Muhamad membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan tersebut.

Aksi penganiayaan di Ciputat (ist)

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 00.00 WIB. Insiden itu, bermula saat Putra melintas di jalan tersebut lantaran akan pulang ke rumahnya ke arah Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang.

Baca Juga: Duh, Anak Maruf Amin Diduga Kampanye Tanpa Kasih Surat ke KPU Tangsel

"Insiden itu awalnya korban mau pulang ke rumahnya lewat jalan ini, tetapi jalan sudah diportal oleh masyarakat. Nah saat itu, korban kesal karena jalannya diportal," kata Nasir saat ditemui di lokasi, Selasa (29/9/2020).

Saat itu, lanjut Nasir, sempat terjadi cekcok antara Putra dengan para pemuda yang sedang nongkrong di gubuk dekat portal tersebut.

"Kalau menurut pelaku si, dia ngotot minta dibuka. Korban sempat bilang 'Katanya siapa yang nutup ini'. Jadi pemuda yang lagi nongkrong panas emosi mungkin, kejadianlah," tambah Nasir.

Aksi penganiayaan di Ciputat (ist)

Menurutnya, para pemuda yang nongkrong di gubuk tersebut tersulut emosi lantaran sedang dalam pengaruh minuman alkohol.

"Para pelaku pengeroyokan ini bukan orang sini. Tapi mereka memang setiap malam minggu sering nongkrong ini," tambah Nasir.

Baca Juga: Dianiaya Secara Brutal, Siswi SMK Ditusuk-tusuk Paman saat Belajar di Rumah

Pelaku pengeroyokan tersebut, diketahui berjumlah sekira 15 orang. Mereka, masih berstatus pelajar SMP dan SMA.

Aksi penganiayaan di Ciputat (ist)

Akibat pengeroyokan tersebut, korban Putra yang saat itu memakai kaos hitam tangan panjang dan celana loreng itu babak belur dan mengalami luka di tangan kanan akibat terkena sayatan botol bekas minuman keras para pelaku pengeroyokan.

Adanya pengeroyokan tersebut diketahui Nasir saat dirinya tengah kumpul-kumpul di dekat lokasi sekitar.

"Tahunya ada pengeroyokan karena ada suara ribut-ribut minta tolong. Pas dicek ternyata ada insiden tersebut dan sudah alami luka di tangan kanannya," papar Nasir.

Dari botol-botol minuman keras yang ditemukan di lokasi kejadian, Nasir bilang, minuman keras itu bermerek Arak Macan.

Aksi penganiayaan di Ciputat (ist)

Setelah insiden itu, Putra langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Tangsel di Pamulang.

Saat ini, Putra sedang menjalani perawatan intensif.

Paman Putra, Dio Pramesta mengatakan, akibat dari insiden tersebut yang menyebabkan uratnya putus, Putra harus dioperasi.

"Saat ini masih di rawat di RSUD. Karena ada salah satu urat tangannya yang putus, Putra harus dioperasi," pungkasnya.

Sementara itu, polisi kini sudah mengamankan 8 orang pemuda yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.

Kanit Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra membenarkan, pihaknya sudah mengamankan pemuda yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.

"Kita sudah mengamankan 8 orang, statusnya 5 orang sebagai saksi dan 3 orang diduga pelaku. Mereka, kita amankan tadi subuh sampai pagi," katanya saat dikonfirmasi.

Selain delapan orang tersebut, pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa pecahan botol minuman keras yang digunakan untuk melukai korban.

"Kami juga mengamankan sejumlah botol minuman keras dan pecahannya yang digunakan untuk melukai korban," ungkap Angga.

Saat ini, lanjut Angga, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mencari sejumlah pemuda lain yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.

"Jadi saat ini cuma itu yang bisa kami sampaikan, karena masih dalam penyelidikan. Kalau sudah terungkap, nanti kita rilis," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More