Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 29 September 2020 | 14:59 WIB
Ilustrasi - Warga mengantre saat pembagian dana BLT di Kepanewon Wates, Kulonprogo, Sabtu (9/5/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJakarta.id - Dana BLT (Bantuan Langsung Tunai) sebesar Rp 173,4 juta milik Desa Sasak, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, digondol maling.

Diduga pelaku telah membuntuti korban sejak pencairan dana BLT untuk ratusan Kepala Keluarga Desa Sasak itu dilakukan.

Kepala Desa Sasak Mohammad Kosim menceritakan kronologi dana BLT tersebut digondol maling.

Peristiwa itu, kata Kosim, terjadi pada Senin (28/9/2020) lalu sekira pukul 17.30 WIB.

Baca Juga: Diduga Sudah Dibuntuti, Dana BLT Ratusan Juta Warga Tangerang Dirampok

Saat itu, ia baru saja mencairkan dana BLT di Bank BJB Komplek Ruko Kawidaran, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Tangerang.

Kosim menjelaskan awal mula ia bersama Bendahara Desa usai mencairkan dana ratusan juta tersebut.

Setelah itu, dirinya yang menumpangi mobil Avanza silver B 2960 RA menuju ke Kantor Kecamatan Mauk dan Kantor Desa Sasak.

Ilustrasi - Suasana Pembagian BLT di Kantor Desa Golo Mangung, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (23/5/2020). (Foto: Istimewa/via Suara Indonesia)

Dalam perjalanan mobil yang ditumpangi mengalami kemps ban di bagian depan kiri.

"Saya ke kantor tempat saya dinas, lagi jalan ban mobil kempes, setelah dibetulin bannya, saya jalan lagi sampai kantor desa saya langsung masuk ke dalam, dengar suara motor," ujar Kosim dikutip dari Banten News—jaringan Suara.com—Selasa (29/9/2020).

Baca Juga: 160 Orang Positif Corona Tertular dari Klaster Pabrik di Tangerang

Setelah mendengar suara motor, lanjut Kosim menjelaskan, dirinya langsung bertanya keberadan uang tersebut ke Bendahara Desa.

Dia lantas mengecek keberadaan uang BLT yang disimpan di dalam mobil.

Pas dicek dana BLT ratusan juta tersebut sudah raib. Diduga pelaku telah membuntuti korban.

 “Pas saya tahu uang disimpan dalam mobil, saya langsung dekat mobil, begitu saya lihat uangnya sudah raib, dan kaca mobil sebelah kiri tengah sudah pecah, kejadian habis salat Maghrib,” tandasnya

Ilustrasi pencurian mobil [Shutterstock].

Sementara itu, Camat Mauk Arif Rahman Hakim mengatakan dengan insiden tersebut hak penerima BLT sebanyak 280 Kepala Keluarga Desa Sasak harus tertunda tersalurkan.

Menurut Arif, Pemerintah Desa sasak sejatinya harus bertanggung jawab untuk tetap melakukan penyaluran BLT.

Namun, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang meminta jalan keluar.

“Harusnya tetap bertanggung jawab untuk menyalurkan dana BLT itu yah. Itu nanti teknisnya musyawarah desa, tapi kita tidak tinggal diam. Saya akan koordinasi sama Pemkab Tangerang meminta jalan keluarnya,” ujar Arif.

“Tadinya sudah terjadwal minggu ini penyaluran dana BLT,” sambungnya.

Atas kejadian tersebut, pihak Pemerintah Desa Sasak sudah melaporkan kepada Polsek Mauk Polresta Tangerang untuk ditindaklanjuti.

Load More