Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 06 Oktober 2020 | 12:12 WIB
Kendaraan melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (14/8). [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II selama hampir tiga pekan. Dari awal diterapkan 14 September lalu, volume lalu lintas (lalin) di Jakarta telah menurun.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. Ia menyebut volume lalin untuk kendaraan bermotor di Jakarta turun hingga 10,17 persen dibandingkan saat PSBB transisi sebelumnya.

"Rata-rata volume kendaraan per hari mengalami penurunan sebesar 10,17 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB Masa Transisi," ujar Syafrin kepada wartawan, Senin (6/10/2020).

Tak hanya kendaraan motor, bahkan volume penggunaan sepeda di jalan juga menurun. Penurunannya cukup drastis hingga 45,7 persen dibandingkan PSBB transisi.

Baca Juga: Imbas PSBB, Penyanyi Dangdut Ini Sampai Pinjam Uang demi Sambung Hidup

Padahal penggunaan sepeda mengalami kenaikan drastis saat masa pandemi. Sebab kendaraan ramah lingkungan ini dianggap menyehatkan dan lebih aman.

"Rata-rata volume sepeda per hari mengalami penurunan sebesar 45,70 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB Masa Transisi," jelasnya.

Selama PSBB jilid II ini, rata-rata penggunaan angkutan umum perkotaan berkurang hingga 613.669 penumpang. Padahal biasanya saat PSBB transisi angkanya mencapai 759.726 penumpang.

"Rata-rata jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan mengalami penurunan sebesar 19,22 persen," tuturnya.

Terakhir, pada masa PSBB transisi jumlah pengguna angkutan umum antar Kota antar Provinsi (AKAP) adalah 6.117 orang. Selama PSBB jilid dua angkanya turun jadi 4,318 penumpang perhari.

Baca Juga: Langgar PSBB, 253 Tempat Makan dan 25 Kantor di Jaktim Disegel Satpol PP

"Jumlah penumpang harian angkutan AKAP mengalami penurunan sebesar 29,41 persen," pungkasnya.

Load More