Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 07 Oktober 2020 | 08:08 WIB
Ilustrasi mayat. [Antara]

SuaraJakarta.id - Nasib nahas dialami Iwan, gara-gara "masuk angin", pria berusia 60 tahun ini meminta dikerok hingga akhirnya tewas. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah warung makan.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, di Kampung Kosambi, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten pada Selasa (6/10/2020).

Kanit Reskrim Polsek Balaraja Iptu Sagala mengatakan, korban yang sedang dalam kondisi sakit nekat keluar rumah. Ia keluar dan datang ke warung makan.

Pemilik warung makan, bernama Santi melihat langsung bahwa korban datang sendirian mengunakan kendaraan sepeda motor.

Baca Juga: Buruh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Lalin Tangerang Serang Lumpuh

"Tak lama sampai di warung makan, korban bercerita sedang masuk angin. Kemudian minta dikerik sama warga di situ namanya Pian yang sedang santai di warung," ucap Sagala dihubungi Suara.com, Selasa.

Merasa segan menolak, Pian menuruti kemauan dari korban. Iwan dikerok bagian punggung dan dadanya hingga kulitnya berwarna merah.

"Sehabis dikerik korban terlentang di kursi kayu panjang dan berkata mau beristirahat. Namun, selang beberapa menit korban dibangunkan tapi tidak bereaksi," imbuhnya.

"Beberapa kali dicoba untuk dibangunkan. Hingga akhirnya setelah dicek denyut nadi korban sudah dalam keadaan meninggal di lokasi," sambungnya.

Sagala menyebut, peristiwa itu langsung dilaporkan kepada Polsek Balaraja beserta keluarga korban. Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga: Bocah SMP Tangerang Jadi PSK karena Ibunya Hidup Susah karena Pandemi COVID

"Yang ditemukan di TKP korban sudah meninggal dunia. Kemudian, satu buah piring kecil dan uang logam bekas kerikan," tuturnya.

Selain itu, kata Sagala, istri korban menjelaskan bahwa sudah melarang suaminya untuk pergi keluar rumah karena masih dalam kondisi sakit. Namun hal itu tidak diindahkan.

"Keterangan dari istri, korban ini memang sedang sakit gula dan sesak. Makanya dilarang berpergian. Sekarang peristiwa ini terjadi istri korban sudah mengikhlaskan," sebutnya.

"Dia menolak jasad suaminya dilakukan autopsi. Sehingga korban langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Lebak mengunakan ambulance dari RSUD Balaraja," imbuh dia.

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

Load More